Suatu ketika di kampus saya mendengar dua orang mengomentari seseorang yang berpakaian ala kadarnya, kedua orang tersebut berkata :
Si A : iih cupu banget ya ?
Si B : iya, pasti anak alim....
Sambil melanjutkan berjalan saya berfikir, dari dulu yang saya tahu "cupu" selalu diidentikan dengan "alim". Kenapa demikian ya ??? Singkat cerita saya ke perpus sambil mencari referensi mengenai arti dua kata tersebut.
Dari referensi yang saya dapati cupu berarti lubang pada lesung pipi sedangkan alim adalah orang yang berilmu. Sayapun belum puas, akhirnya dibeberapa artikel yang saya baca, saya menemukan arti cupu adalah singkatan dari culun punya. Mungkin ini yang lebih relevan pada topik pembahasan penulis.
Mengaitkan kata cupu dan alim sudah sering kita dengar dan jumpai pada kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh orang yang berdandan tidak sesuai fashion yang sedang tren (kekinian) dan cenderung menggunakan pakaian model lama atau rapih sering disebut cupu dan alim. Termasuk orang yang rajin keperpus berkacamata model "standar" juga dilabeli demikian.
Biasanya cupu akan di lawankan dengan kata gaul, secara otomatis jika seseorang dilabeli cupu maka dia tidak termasuk gaul, gaul sendiri sering di identikan dengan sesuatu yang kekinian serta maju.
Pemaknaan cupu pun tidak berhenti pada gaya berpakian serta cara orang berekspresi. Namun juga Sering kita jumpai pula fenomena anak yang tidak mau diajak nongkrong larut malam, tidak mau bolos kuliah, atau melakukan penyimpangan sosial dan bla..bla...bla lainnya juga disebut cupu.
Gaya hidup pada zaman ini pun terus berkembang sesuai perkembangan zaman, hal paling konyol adalah ketika orang yang berhemat demi savingatau investasi jangka panjang secara pribadi dengan menahan keinginan untuk membeli barang branditseperti pakaian, perlengkapan hobi bahkan menahan untuk tidak membeli makanan di caffe atau restoran justru di bilang cupu, kuper, tidak gaul dsb.
Jika ditinjau secara mendalam, justru individu yang berfikir untuk menginvestasikan uang yang dimilikinya dan memilih pola hidup hemat demi melihat pilihan berdasarkan skala prioritas yang terkelompokan menjadi primer, sekunder,dan tersier justru pantas disebut maju dan "alim" dalam artian orang yang berilmu karena mereka mampu mengamalkan prinsip dari teori ekonomi.
Padahal jika dilihat dari pemahaman kebanyakan orang yang mengkorelasikan bahwa cupu sama dengan stagnansi atau kemunduran dan gaul serta bergaya hidup borjuis adalah kemajuan, hal itu bertentangan dengan kata "alim" itu sendiri.