Lihat ke Halaman Asli

Nawa

belajar dan berbagi ilmu

Menanti Hadirnya Lailatul Qodr

Diperbarui: 18 Mei 2020   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

 

Salah satu keistimewaan Romadon adalah kita akan menjumpai lailatlu qodr, dalam al-qur’an sudah dijelaskan bahwa: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemulian. Dan tahukah kamu apa malam kemulian itu?. Malam kemulian itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Malam itu (penuh) kesejehteraan sampai terbit fajar. (QS 97: 1-5).  

Secara terminologi lailatul qadr diartikan sebagai malam kemulian sebagaimana Allah firmankan dalam surat al-qadr. Lailatul qadr terdiri dari dua suku kata, 1). Lailah maknanya malam, 2). Al-qadr maknanya adalah kemulian. Menurut Quraisy Shihab dalam buku Lentera Al-Qur’an makna Qodr berati “mulia”. Kemuliannya, antara lain, karena turunnya Al-Qur’an pada malam itu.

Sedangakan menurut KH. Yusuf Chudlori dalam penjelasanya di Fast FM Radio (12/05/20. 20.00pm) Lailatul qodr juga bisa diartikan karena turunya berkah, rahmah dan magfirohnya Allah. Dan bagi orang yang menghidupkan malam-malam lailatul qodr adalah merekalah yang akan mendapatkan kemuliaan.

Sebagian ulama juga ada yang memaknai qodr itu at taqyid yaitu pembatasan atau disembunyikan dari pengetahuan manusia tentang waktu kejadiannya dan kapan turunya lailatul qodr? Akan tetapi para ulama bersepakat bahwa lailatul qodr secara mashur ini akan turun pada malam-malam ganjil tepatnya setelah tanggal 20 Romadon. Dengan demikian, lailatul qodr bisa diprediksi turunya pada tanggal-tanggal ganjil sepuluh hari terakhir di bulan romadon. Ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhori dan imam muslim, salah satunya diriwayatkan dari Aisyah RA

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا اَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرُّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْاَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Dari Aisyah r.a, ia menuturkan, “sesungguhnya Rasulullah s.a.w, bersabda: “carilah malam qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan”. (Lihat, riwayat Al-Bukhari: 1878 dan lihat Muslim: 1989).

Dengan demikian, malam lailatul qodr yakni pada malam ganjil seperti pada tanggal 21,23,25,27 dan bahkan mungkin bisa sampai tanggal 29 romadon. Ini menurut imam Al-Ghazali dan para ulama yang lainnya. Akan tetapi, para ulama ada juga yang mempunyai pendapat bahwa lailatul qodr bisa turun pada malam-malam genap, hal itu kembali lagi kepada at taqyid karena semua hanya Allah yang menentukan.   

Sedangkan imam Al-Ghazali mempunyai rumusan kaidah tersendiri dijelaskan dalam kitab I’anatut Tholibin  Juz 2, hal. 257

قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر

  • Lailatul qodr ini bisa diketahui dari hari apa dimulai bulan romadon

  • فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين
  • Ketika awal romadon itu jatuh hari ahad atau rabu, maka lailatul qodr jatuh pada tanggal 29 romadon

  • أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين
  • Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline