Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Mutasi Virus Covid-19 B117 dan Cara Pencegahannya

Diperbarui: 14 Maret 2021   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Apa saja Perbedaan mutasi virus Covid-19 B117 ini dengan Covid-19 sebelumnya yang sudah ada dan apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah penularannya, yang paling penting adalah kita mengetahui dulu sebetulnya dari mana sih awal mula penemuan mutasi virus Covid-19 untuk varian B117 ini.Virus Covid-19 B117 ini dilaporkan pertama kali ini oleh Inggris ke WHO tepatnya pada 14 Desember 2020 pada tahun lalu, lalu hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa mutasi virus Covid-19 B117 ini muncul pertama kali yang lebih spesifiknya adalah pada wilayah Kent Inggris sejak September 2020, jadi ada selang beberapa bulan hingga akhirnya Inggris benar-benar menyatakan bahwa itu adalah virus Covid-19 varian baru yaitu B117 yang kemudian juga langsung diumumkan ke seluruh dunia.

Lalu setelah muncul juga dilaporkan pada Desember 2020, data WHO juga menyebut bahwa pada Desember 2020 ternyata sudah ada di 31 negara di dunia, pada akhir Februari 2021 kemudian mengalami peningkatan dan diumumkan Sudah ada di 101 negara. Sementara di Indonesia kita ketahui bersama diumumkan kemarin pada awal Maret 2021 bahwa sudah terkonfirmasi dan penelitian ini kemudian sudah ada diumumkan bahwa akhirnya ada 2 kasus pasien Covid-19 dengan virus ataupun mutasi yang terbaru ini B117.

ilustrasi pribadi

Lalu kemudian apa yang menyebabkan ataupun yang berbeda dengan virus Covid-19 yang sudah ada sebelumnya. Kita coba lihat terkait dengan beda mutasi virus Covid-19 B117 dengan virus lain yang sudah ada yang kita memang telah disosialisasikan sebelumnya. Yang pertama ini ada mutasi 17-23 mutasi nanti kita akan melihat lebih mungkin anda juga bisa melihat jika browsing Seperti apa mutasi mutasi yang kemungkinan muncul, yang paling kita ketahui adalah tingkat penyebarannya 35% sampai 70% lebih tinggi dibandingkan dengan yang sebelumnya, berpengaruh terhadap daya ikat virus yang akhirnya lebih kuat terhadap sel manusia hingga akhirnya tingkat penyebarannya pun yang kita dikatakan bahwa virus ini lebih mudah ditularkan daripada versi asli virus yang menyebabkan Covid-19 ini atau tertular kembali ini justru juga semakin besar, misalkan orang yang pernah terinfeksi penyakit ini kemudian bisa terkena lagi dengan kemungkinan yang lebih besar sebesar 10 sampai 13% dan menyebabkan salah diagnosa pada beberapa jenis tes ini juga sudah mulai dibicarakan oleh para peneliti. Alat test yang ada sekarang seperti Swab test, Swab PCR apalagi rapid test itu ada kemungkinan salah deteksi atau tidak terdeteksi pada alat pendiagnosa yang sekarang.

ilustrasi pribadi

Lalu selanjutnya yang paling kita harus ketahui adalah terkait dengan apa saja gejala-gejala yang mungkin timbul, menurut ahli biologi molekuler Ahmad Utomo orang yang konfirmasi positif virus ini memiliki gejala yang sama sebetulnya dengan virus Covid-19 sebelumnya. Yang paling awal adalah Batuk, sakit tenggorokan, kemudian demam. Lalu kemudian Apa yang harus kita waspadai terkait dengan virus yang baru ini, bahwa ada banyak sekali penelitian kita bicara soal penelitian yang paling baru saja di beberapa negara di dunia sana karena Indonesia masih terus berjalan penelitiannya bahwa yang membuat berbeda adalah tadi penularannya yang lebih banyak, penularannya yang lebih cepat dan orang yang terkena ini ada kemungkinan lebih tinggi masuk rumah sakit. Sementara kalau kita lihat sekarang kan virus Covid-19 yang ada, ada kemungkinan orang hanya melakukan isolasi Mandiri saja sudah cukup dengan berbagai macam hal yang harus diperhatikan misalkan saja kadar oksigen dalam tubuh mereka.

ilustrasi pribadi

Lalu selanjutnya melihat fakta yang ada saat ini masyarakat tentu diminta untuk ekstra hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan secara maksimal, bahkan sekarang harus 5 M yang paling pertama adalah untuk menghindari penularan virus Covid-19 B117 ini adalah 3 M minimal harus dilakukan. Yang paling pertama memakai masker, masker juga diperhatikan betul bahwa ada rekomendasi penggunaan masker dua lapis di mana lapis pertama masker medis sekali pakai, kemudian lapis kedua adalah masker kain dan informasikan juga direkomendasikan untuk memakai masker medis yang bentuknya benar-benar menutupi area hidung dan juga dagu Anda, paling tidak coba gunakan yang memiliki kawat di bagian hidung karena untuk benar-benar melekat pada area wajah dan jangan buka tutup masker sembarangan, kalau misalnya harus makan dan dibuka maskernya ya sudah pakai saja masker yang baru jangan sampai masker ini bagian dalamnya terkena oleh area-area yang sebelumnya tidak tertutupi oleh masker dikarenakan ada kemungkinan virus menempel di sana. 

Selanjutnya adalah mencuci tangan yang teratur dengan air mengalir, kalau tidak ada harus menyediakan hand sanitizer. Selanjutnya menjaga jarak, kalau tadi saya bilang 5 M adalah untuk tidak berada ditempat yang resiko penularan tinggi untuk mencegah kerumunan, menghindari kerumunan dan juga mengurangi mobilitas yang ada. Jadi itulah hal-hal yang harus kita perhatikan betul-betul dan segala macam sesuatu kalau kita bicara soal virus yang memang baru ini ada, tadi dikatakan bahwa ini baru yang dari Inggris. ditemukan juga varian Covid-19 baru dari Afrika Selatan meskipun memang belum ada di Indonesia tapi kemungkinannya ada untuk masuk ke sini.

ilustrasi pribadi


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline