Lihat ke Halaman Asli

Now It's Time to Care

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14006400981049367783

[caption id="attachment_337403" align="aligncenter" width="300" caption="Stigma, Lets Cut it Out"][/caption]

Now, it’s Time to care!!

Gangguan jiwa? Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar gangguan jiwa. Memalukan, menjijikan, kotor, jorok, atau bahkan tidak ada gunanya. Itu adalah stigma yang salah dari masyarakat tentang seorang yang mengalami gangguan jiwa. Kenapa saya mengambil tema ini karena semakin berkurangnya orang peduli pada gangguan jiwa, saat ini jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa semakin bertambah di seluruh dunia, termasuk di indonesia, khususnya lagi Yogyakarta. Dengan saya mengambil tema ini saya harap semakin banyaknya orang yang peduli dengan gangguan jiwa. Karena walau bagaimanapun mereka adalah bagian dari kita, mereka masih punya kesempatan untuk sembuh jika kita orang yang normal mau peduli pada mereka. Pada saat ini masalah gangguan jiwa masih awam di masyarakat, hanya pihak-pihak tertentu(certain) saja yang paham dan mau peduli pada mereka, padahal ini adalah salah satu ladang kita untuk membuktian diri kita ada, ada untuk saling membantu, saling peduli satu sama lain. Walaupun kebanyakan orang melakukannya secara suka rela(underlying motive) tetapi kita tidak tahu apa yang ada di pikiran tuhan untuk kita.

Kita tahu bahwa penyakit yang berada di urutan pertama yang paling banyak menyerang manusia adalah kanker, tetapi sekarang gangguan jiwa adalah salah satu yang paling berkembang pesat dan penderitanya semakin banyak di dunia. Menurut Who jumlah penderta gangguan jiwa di dunia adalah 450 juta, di indonesia jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa 50 juta atau 25% dari 220 juta, di yogyakarta saat ini penderita gangguan jiwa menacapai 31 ribu orang, gangguan jiwa disini tidak hanya skizofrenia, tetapi banyak gangguan jiwa lainnya seperti bipolar, dll. Semakin banyaknya orang yang terkena gangguan jiwa jugasangat mengancam generasi muda kita di masa depan. Jika kaum tuanya banyak mengalami setres dan depresi maka keturunannya akan beresiko 7x lebih besar.

Selain karena faktor internal seperti genetik, Menurut saya semakin banyaknya gangguan jiwa disebabkan oleh semakin berkembangnya dunia modern ini, semakin tingginya teknologi, lingkungan yang tidak sehat, bahkan cinta, persaingan ekonomi, ekonomi yang lemah, persaingan mendapatkan kedudukan seperti kita tahu bahwa semakin banyak para calon legislatif yang mengalami gangguan jiwa karena gagal menajdi anggota DPR sedangkan ia telah mengeluarkan banyak uang. Saya membagi penyebab gangguan jiwa secara demografi yaitu daerah kota dan desa. Penyebab gangguan jiwa di kota dan desa berbeda dalam beberapa hal, misalnya di kota penyebabnya adalah lingkungan yang tercemar, macet, dll. Karena salah satu penyebab gangguan jiwa adalah stress atau depresi berat. Karena macet yang setiap hari dan panas menyebabkan seorang mudah stress dan depresi. Sedangkan di desa yang menyebabkan gangguan jiwa adalah ekonomi yang lemah, cinta, tidak bisa mewujudkan apa yang ia inginkan, karena tidak mungkin orang di desa stress karena macet karena di desa tidak macet seperti di kota.

Gangguann jiwa sangat berhubungan dengan kesehatan mental. Seorang yang memiliki kesehatan mental maka akan sangat kecil resikonya untuk menderita gangguan jiwa. Untuk itu kesehatan mental juga sangat perlu kita jaga selain dengan kesehatan fisik. Mengapa sangat penting peduli pada gangguan jiwa karena ada beberapa sebab; pertama, untuk memberikan manfaat kepada orang lain, mengurangi resiko bunuh diri karena banyak orang yang mengalami gangguan jiwa bunuh diri, menanamkan arti peduli sesama manusia tanpa pandang bulu, mengurangi semakin banyaknya orang yang mengalami gangguan jiwa, mendapat pelajaran bagaimana mengatur emosi dengan baik, jangan terlalu emosi. Melakukan hal-hal positif untuk menghindari dari gangguan jiwa. Jadi, yang paling penting dalam penyembuhan gangguan jiwa adalah keberadaan keluarga, orang yang mengalami gangguan jiwa tidak untuk di titipkan di RSJ, tetapi kehangatan keluarga, perhatian, dll sangat membantu dalam mengatur emosi seorang yang mengalami gangguan jiwa.

Jadi, sekarang saatnya kita peduli dengan sesama khususnya orang yang mengalami gangguan jiwa, karena keberadaan kita orang normal akan sangat membantu, setidaknya kita bisa merasakan apa yang mereka rasakan di dunia hitam mereka. Dengan hadirnya kita terutama keluarga bisa merubah dunia hitam menjadi putih. Sekian..........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline