Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang dianggap nabi terakhir dalam agama islam. Beliau dilahirkan di Mekkah sekitar tahun 570 Masehi dan diangkat menjadi utusan Allah SWT oleh umat islam yang menerima wahyu langsung dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Utusan Allah kepada umat manusia menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan sekedar manusia biasa. Dia adalah orang pilihan yang paling luar biasa.
Nabi Muhammad menghadapi berbagai cobaan dan tantangan sepanjang hidupnya, perjuangan membangun komunitas muslim di Madinah, perlawanan dengan kaum Quraisy. Beliau juga memimpin banyak kampanye dan politik dalam memperkuat posisi Islam di Arab pada saat itu.
Selain sebagai pemimpin politik dan militer, Nabi Muhammad juga menjadi teladan moral bagi umatnya. Beliau menunjukkan sifat-sifat keteladananya seperti kejujuran (siddiq), dapat dipercaya (Amanah), kecerdasan (fathanah), menyampaikan firman kepada umat manusia (tabligh), dan kerendah hati (tawadhu).
Sifat kepemimpinan Nabi Muhammad sering disebut sebagai keteladanan karena tidak hanya menyampaikan prinsip kepemimpinan namun juga menghayati prinsip tersebut, memberikan teladan bagi umatnya dan bagi manusia. Beliau tidak hanya menjadi pemimpin yang memberi petunjuk, namun beliau juga menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan, berdasarkan nilai- nilai yang diajarkan beliau menjadikan keteladananya sebagai landasan kepemimpinannya.
Nabi Muhammad mengajarkan pentingnya bertanggung jawab dalam hal agama maupun duniawi, ia memastikan tugas dan Amanah yang diberikan dijalankan dengan tanggung jawab yang penuh. Sering kali beliau berdiskusi dan berkonsultasi dengan para sahabatnya sebelum mengambil Keputusan penting. Hal ini beliau menjadikan kepemimpinanya dikenal dengan praktik yang inklusif, menunjukkan betapa pentingnya mendengarkan pendapat orang lain dan memberikan masukkan dalam pengambilan Keputusan.
Dalam era modern dengan perkembangan dan perubahan, kualitas kepemimpinan Lembaga islam dapat dikaitkan dengan masa lalu Nabi Muhammad. Dalam kepemimpinanan berbasis Masyarakat ditekankan pentingnya komunikasi, dimana Nabi Muhammad menerapkan kejujuran dalam hubungan dengan para sahabatnya. Kualitas kepemimpinan Nabi Muhammad dijadikan pedoman bagi para pemimpin di semua tingkatan untuk mengembangkan kepemimpinan yang berkualitas, adil dan positif yang berdampak pada Masyarakat.
Dengan mewujudkan nilai-nilai kepemimpinan tersebut, diharap bagi para pemimpin di masa kini mampu menjalankan tugas dan bertanggung jawab dengan baik dan memberikan dampak positif bagi Masyarakat. Nabi Muhammad mampu menginspirasi para pengikutnya melalui perkataan dan tindakannya. Itulah banyak sifat kepemimpinan Nabi yang bisa kita terapkan pada saat ini dan sering kali dianggap sebagai keteladanan yang patutu diteladanin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H