Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD NAUVAL PRASETYA

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Asia Cyber University

Perkembangan Jurnalistik Saat Ini dalam Mengimplementasikan Berita Menurut Prinsip Jurnalisme

Diperbarui: 25 November 2021   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  • Pembahasan

Pengertian berita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, disebut juga sebagai sebuah laporan, juga bisa disebut sebagai sebuah pengumuman atau pemberitahuan. Dalam pengertian secara menyeluruh berita adalah sebuah laporan kepada public dalam bentuk cerita atau keterangan yang bertujuan guna memeberitahukan peristiwa yang terjadi yang penting diketahui untuk public.

Berita dibuat oleh jurnalistik, dalam pembuatannya perlu beberapa tahapan mulai dari menemukan topik berita, pencarian sumber berita, observasi berupa wawancara serta dokumentasi, mencatat hal-hal peting, membuat kerangka berita, menulis teras berita, isi berita, hingga sampai pada tahap penyuntingan berita. Perlu diketahui juga dalam penulisan berita harus diperhatikan juga yakni pola 5W1H : what, who, where, when, why, dan  how.

Selain yang sudah dijelaskan di atas, dalam pembuatan berita, jurnalistik juga harus mengikuti idealisme atau prinsip jurnalisme. Untuk lebih jauh mengenal prinsip dalam jurnalisme, berikut sepuluh prinsip jurnalisme dan perkembangannya saat ini :

  • Tugas Utama Jurnalisme Adalah Memberitakan Kebenaran.
  • Hasil berita yang dibuat yang nantinya akan menjadi bahan konsumsi public tentunya perlu di pastikan bahwa pesan berita yang disampaikan tersebut benar adanya bukan hanya sekedar opini atau prasangka semata yang nanti akan menyebabkan kekacauan informasi dalam masyarakat. Dalam konten berita yang tersebar saat ini kita harus jeli dalam memilih berita yang benar dan salah, seperti yang disampaikan oleh praktisi komunikasi yang juga sebagai CEO Mediatrustpr, Luthfi Subagio yang dikutip Antaranews.
  • "Kita sekarang di era anomali media. Anomali media membuat persoalan jadi sulit. Kenapa? Sekarang ini tidak paham mana media dengan sumber yang benar dan mana yang tidak." katanya dalam diskusi "Bermedsos Secara Smart dan Bijak" oleh Majelis Pustaka, Informasi dan Humas (MPIH) Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Sabtu malam. Ia juga menambahkan bahwa saat ini media online dan media cetak mengambil sumber berita dari media sosial dan terkadang netizen juga dijadikan sumber berita. Dari pernyataan ini membuktikan bahwa tidak semua media jeli dalam pemilihan topik dan sumber beritanya. Public dengan kata lain lah yang harus pandai menyikapi dan memilah berita yang mana benar adanya dan sebaliknya.

  • Loyalitas Utama Wartawan Kepada Masyarakat.
  • Berita yang dibuat oleh media terkadang memiliki beberapa kepentingan tersendiri dalam media berita yang sukses. Namun kesetiaan nya kepada public lah yang harus di utamakan, Dikutip oleh umy.ac.id Hendrawan Setiawan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta menyampaikan dalam acara Seminar Nasional Peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pers Mahasiswa (LPPM) Nuansa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (04/05) di Ruang Sidang AR. Fakhruddin B lantai 5 Kampus Terpadu UMY. Hendrawan menjelaskan bahwa selain sebagai media informasi jurnalis juga berfungsi sebagai pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. "Fungsi terakhir inilah yang membuat pers menjadi salah satu pilar demokrasi sebuah negara. Sebuah negara bisa dikatakan demokrasi apabila adanya kebebasan pers didalamnya," jelasnya.

  • Saat ini, lanjut ketua AJI Yogyakarta ini pers di Indonesia masih jauh dari kata bebas. "Pasalnya, kebanyakan media nasional dikuasai oleh kepentingan-kepentingan para pemiliknya. Sehingga itu yang membuat beberapa media yang ada saat ini berjalan sesuai dengan keinginan pemiliknya," lanjutnya.

  • Sesuai yang disampaikan di atas beberapa media saat ini masih saja condong kepada kepentingan internal perusahaan dan lalai dalam melaksanakan tugas utamanya setia kepada public dengan adanya berita yang menguntungkan suatu pihak atau kelompok secara terus-menerus.

  • Esensi Jurnalisme Adalah Disiplin Verifikasi.
  • Dari berita yang beredar saat ini, tentu masih adanya berita yang lalai dalam verifikasi agar di cap sebagai media yang up to date di mata public. Salah satu media sebagai penyumbang sebagai penyebar berita palsu, karena kurangnya disiplin dalam verifikasi berita yang di terbitkannya. Contohnya pengambilan sumber berita dari media social oleh beberapa jurnalis agar dapat menyampaikan berita terdepan tanpa di pastikan informasi dari media social tersebut benar atau tidak nya.

  • Wartawan Harus Independen.
  • Dikutip oleh BBC, Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh  empat lembaga masyarakat sipil yakni PR2media, Remotivi, Masyarakat Peduli Media dan Inmark Digital menemukan fakta bahwa media digunakan oleh pemilik untuk publikasi dan kepentingan pribadinya, bahkan terdapat kelompok media yang memiliki tendensi untuk menyembunyikan kebenaran.

  • Salah satu hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa "RCTI mencitrakan Hary Tanoesudibjo sebagai pahlawan." Eddy Suprapto selaku wakil pemimpin redaksi RCTI Eddy menanggapi  hal tersebut dengan mengatakan kalau selama ini sudah menjalankan pemberitaan yang berimbang. Salah satu anggota  Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dandhy dwi Laksono, mengatakan bahwa meski lembaga-lembaga penyiaran itu bukan media penyiaran publik tapi mereka menggunakan domain milik publik.

  • Dari hasil penelitian di atas di pastikan bahwa independen pada media saat ini di beberapa media masih lalai akan prinsipnya, jika demikian keputusan terakhir ada pada tanggapan public terkait permasalan tersebut sebagai pihak yang merasa hak nya dilalaikan.

  • Jurnalisme Harus Memantau Kekuasaan.
  • Penting nya informasi pemerintahaan bagi public guna mengawasi berjalannya pemerintahan sangat perlu di terima dan fahami bagi masyarakat. Dalam hal ini beberapa media berhasil dalam menjalan kan prinsip ini, salah satunya Mata Najwa, yang di pandu oleh Najwa shihab, program tersebut memperlihatkan dan menjabarkan kepada public kerusakan atau permasalahan internal pemerintah dan organisasi pemerintah, dalam pelaksanaan kewajibannya untuk public.

  • Jurnalisme Harus Menyediakan Forum Bagi Kritik Maupun Komentear Dari Public.
  • Adanya kolom opini/kritik/komentar yang disediakan itu dapat menjadi bahan evaluasi bagi jurnalis dalam pengembangan tulisannya. Lalu untiuk saat ini apakah sudah berjalan atau masih berjalan, jawabannya ya contohhnya dalam penyajian berita di portal berita online diberikan forum bagi audiens untuk memberikan kritik, saran, opini, dan komentar mereka setelah membaca.

  • Jurnalis Harus Mampu Mengolah Hal Yang Penting Menjadi Menarik Dan Relevan.
  • Dalam unsur menarik, jurnalis saat ini cukup kreatif dalam mengolah berita agar menarik untuk dibaca dan di dengar contohnya dengan pemberian judul yang unik, dan juga pengemasan kata-kata dalam sebuah berita nyaman dan tertuju untuk terus dibaca. Tapi dalam unsur relevan masih kurang dalam beberapa factor seperti andanya kata yang terlalu berlebihan dalam sebuah berita demi kepuasan hasrat audiens dalam membaca. Adapula berita yang masih belum benar pastinya pada apa yang terjadi membuat beberapa jurnalis belum memenuhi unsur relevan.
  •  
  • Jurnalis Harus Menjaga Ceritanya Komprehensif & Proposional
  • Jika dijabarkan dan dijelaskan yang terjadi di masa sekarang, jurnalis dalam bebrapa berita yang di terbiktkan masih kurang dalam komprehensif nya. Dimana jurnalis dari beberapa media berita masih kurang teliti dalam pencarian sumber berita, yang dimana jurnalis saat ini banyak menerbitkan sebuah berita dari sumber yang tidak akurat. Dari beberapa media berita yang tidak dapat saya berikan contoh Namanya, beberapa media tersebut menyampaikan isi berita yang kurang teliti dengan pesan berita yang disampaikan terlalu berlebihan dari apa yang sebenarnya terjadi. Membuat public menangkap peresepsi yang berlebih, tak sesuai dengan realitas. Contah diatas juga membuktikan bahwa beberapa berita tidak memenuhu unsur proposional karena adanya ketidak keseimbangan dalam penyampaian isi berita.



  • Wartawan Harus Mendengarkan Hati Nurani
  • Didalam prinsip ini, media saat ini beberapa masih belum menyuarakan hati nurani public guna menyuarakan aspirasinya. Beberapa media bahkan menyampaikan aspirasi dan hati nurani public, tetapi dengan bahasa dan tujuan yang berbeda. Sepertinya contohnya pembuatan berita mengungkap korupsi oleh pembantu presiden yakni beberapa Menteri Jokowi, dengan penyampaian isi dan pesan berita yang berlebih bertujuan menjatuhkan sebuah pemerintahan yang sedang di pimpinnya, bermaksud menyampaikan bahwa saat negara berada dalam massa pemimpinanya negara menjadi rentan terhadap tindak korupsi dan berusaha menjatuhkan penilainya dimata public. Jelas pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan hati nurani public karena media memiliki kepentingan tersendiri dalam penerbitan berita tersebut.
  •  
  • Hak Dan Kewajiban Berita
  • Sesuai contoh implementasi dari sembilan prinsip junalistik yang telah disampaikan terlebih dahulu di atas, menyatakan bahwa jurnalistik saat ini masih belum melaksanakan prinsip hak dan kewajibannya. Dalam menyampaikan isi berita. Masih lalai nya jurnalistik dalam penerapan prinsipnnya seperti yang disampaikan diatas menunjukan kalau jurnalistih saat ini masih jauh dari kata sempurna dalam penyampaian informasi guna memenuhi kebutuhan konsumsi informasi public.
  • Kesimpulan
  •  

Public diminta untuk tidak mempercayai berita hanya dari satu sumber saja, melainkan harus melakukan pencarian secara menyeluruh untuk memahami apa yang terjadi, dan tidak menerima informasi secara mentah dan tidak mendasar.

Dan para jurnalis juga berkewajiban menyuguhkan berita yang layak serta infiormasi yang disampaikan haruslah akurat & memiliki komposisis berita yang memiliki nilai yang relefan dengan kejadian yang sebenarnya tanpa melakukan penambahan opini atau isi berita secara sepihak hanya untuk menaikan rating kanal berita mereka.  Banyak sekali terjadi dibeberapa kanal berita yang meyuguhkan informasi yang tidak berimbang serta tidak sesuai fakta dilapangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline