Fatma Dwi Hasanah sosok insprasi bagi anak muda yang lahir di Kota Bogor pada tanggal 26 Februari 2006, Fatma yang memenangkan Duta Siswa Utama Indonesia merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pada awalnya Fatma memiliki hobi bernyanyi namun saat kelas 5 SD dipatahkan oleh hobinya sendiri dan merasa kurang berkembang, sampai akhirnya Fatma menyukai menulis hingga saat ini, Fatma sangat senang membaca, membuat puisi, menulis opini, menulis essay, dan juga menonton, sampai pada akhirnya Fatma bisa menjadi penulis, dan telah memiliki 2 buku "Pemimpin Ideal" dan "Artikel Mengenai Isu Kesehatan."
Fatma melalui pendidikan di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Fatma bersekolah di Bunga Tanjung Pondok Rumput Kota Bogor, dan melanjutkan TK (Taman Kanak-Kanak) di TK Alit Kota Bogor, kemudian Fatma SD (Sekolah dasar) di Cimanggu Kecil Kota Bogor, melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 5 Kota Bogor, kemudian dia melanjutkan ke jenjang berikutnya di MAN 1 Kota Bogor.
Fatma dari kecil merupakan salah satu orang yang tidak mudah menyerah dan juga tidak ingin kalah, serta memiliki ambisi yang kuat, Fatma selalu berfikir untuk tidak menyerah dan jika mendapatkan suatu prestasi menjadi kebanggaan terhadap dirinya dan orangtua. Fatma dari kecil memiliki pemikiran untuk mendanai orangtua, bahkan saat umurnya 3 tahun selalu memberanikan untuk berada diatas panggung. Di sekolah Fatma terkenal dengan kepintaraannya dan memiliki prestasi yang banyak baik akademik maupun non akademik.
Terlepas dari masa kecilnya, Fatma memiliki segudang prestasi mulai dari sekolah dasar hingga ia menempuh pendidikan SMA. Dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas tidak pernah turun peringkat dari 2 besar, karena menurutnya itu menjadi salah satu tantangan baginya. saat sekolah dasar Fatma sangat aktif dalam kegiatan non akademik mulai dari kegiatan pramuka, silat, juga sering mengikuti lomba-lomba dan selalu memiliki target bagaimana setiap mengikuti lomba harus mencapai juara.
Hal tersebut dapat menjadi boomerang baginya, selalu menekankan diri bagaimana caranya untuk menjadi juara. Namun tidak menjadi halangan untuk Fatma terus berkembang, ia terus berusaha dan bertahan hingga saat ini baik akademik dan non akademiknya yang selalu berkembang. Saat di sekolah dasar Fatma selalu mengikuti lomba-lomba, disitulah Fatma selalu menekankan diri nya untuk memiliki mental juara, bagaimana cara dirinya memberanikan diri berdiri didepan umum untuk mengekspose diri.
Perjuangan Menjadi Duta Siswa Utama Indonesia
Sampai keberaniannya yang sudah dibangun saat disekolah dasar tersebut, ternyata hal tersebut menghantarkannya untuk berani berorganisasi di SMP, saat SMP Fatma belum memiliki arah untuk mengikuti organisasi OSIS, MPK, Duta-Duta karena ketakutannya untuk mengikuti kegiatan non akademik tersebut. Karena Fatma senang saat membaca dan menulis puisi, sampai pada akhirnya guru Fatma selalu bicara padanya "Kamu ternyata sangat berpotensi, dengan public speaking yang bagus, kenapa ngga coba ikut duta." dan pada akhirnya guru tersebut mendaftarkannya untuk mengikuti duta. Saat kelas 8 SMP Fatma menjadi perwakilan Jawa Barat untuk maju ke Jambore Tingkat Nasional lawan yang ia akan hadapi ternyata mahasiswa, juga duta provinsi di daerah masing masing, Ia saat itu menjadi 3 orang yang termuda diantara ratusan peserta.
Fatma memiliki rasa penasaran yang tinggi, selalu bertanya tanya kepada temannya, sampai pada akhirnya pulang dari jambore konselor sebaya Fatma tidak lepas begitu saja. Dia mendapatkan Juara 1 Sebagai Duta Konselor Genre di tingkat Nasional. Kemudian dia diundang oleh Bapak Wali Kota Bogor juga mendapatkan apresiasi, sebagaimana Fatma telah mengharumkan nama Kota Bogor. Terlepas dari kegiatan tersebut Fatma memiliki keberanian lebih, dia bergabung di Forum Kota Bogor. Dari prestasi tersebut menurutnya itu salah satu prestasi yang membanggakan dan berkesan baginya, karena itu Fatma menjadi lebih tau Duta Genre, Kesehatan, itu dari teman teman yang mengikuti lomba Jambore Konselor Sebaya.
Saat di kelas 9 SMP Fatma memiliki target untuk mengikuti Duta Genre Kota Bogor yang memiliki persyaratan minimal umur 17 Tahun. Saat itu Fatma masih berumur 14 Tahun, namun ia tetap memberanikan diri walaupun belum memenuhi persyaratan. Ketika Fatma telah mencoba ia diumumkan lolos dan berhasil mendapatkan Juara 2 di Tingkat Kota. Dikarenakan hal tersebut Fatma menjadi semakin percaya diri, karena Duta Genre Tingkat Kota Bogor merupakan rejeki baginya, pengetahuannya semakin bertambah dan dapat membangun relasi yang lebih luas.
Fatma menyadari dia sangat tertarik pada isu kesehatan Duta Genre Kota Bogor. Pada akhirnya dia lebih sering membuat puisi-puisi mengenai kesehatan, juga menulis opini-opini terkait kesehatan anak, Dikarenakan Fatma berada di forum anak ia pun memfokuskan diri pada kesehatan anak. Saat menempuh pendidikan di MAN 1 Kota Bogor ia memiliki bekal keberanian, public speaking, kepemimpinan ia sadari bahwa perlu untuk terus diraih, juga perlu untuk terus digali. Sampai akhirnya saat Fatma duduk dibangku kelas 10 SMA ia menjadi bagian dari anggota OSIS, akan tetapi Fatma mendaftarkan diri di Forum
Komunitas Osis Bogor.
Saat di Forum Komunitas Osis Bogor, dia mendapatkan amanah untuk menjadi Ketua 1. Pada forum komunitas tersebut Fatma mendapatkan kesempatan untuk membuka gerbang lagi dimana ia lebih mengetahui bagaimana Ketua Osis yang berada di Kota Bogor yang saat itu ia masih berada diposisi anggota OSIS. Sampai pada akhirnya di kelas 11 SMA Fatma mendapatkan amanah untuk menjadi
Ketua Osis di MAN 1 Kota Bogor, hal tersebut tidak menjadi halangan bagi Fatma untuk berprestasi di bidang akademik. Mulai dari mengikuti lomba-lomba olimpiade mata pelajaran, juga tetap menyimbangkan prestasi di non akademik.