Lihat ke Halaman Asli

Naura Salsabilla

Mahasiswa S1 Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Waspada Efek Buruk Konsumsi Gula Berlebih

Diperbarui: 8 Juni 2022   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gula merupakan penyedap rasa yang tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari. Gula bisa terkandung dimana saja, seperti buah, nasi putih, makanan dan minuman manis, dan masih banyak lagi. Mengkonsumsi gula setiap hari merupakan hal yang wajar, namun kita harus memperhatikan takaran gula yang kita konsumsi sehari-hari. Membatasi atau mengurangi konsumsi gula merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi kecanduan gula atau efek buruk lainnya. Terlalu banyak mengkonsumsi gula dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan, beberapa diantaranya adalah peningkatan berat badan atau obesitas, meningkatkan resiko terkena diabetes, hipertensi, mempercepat mengalami masalah pikun dan penuaan dini.

Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat konsumsi gula berlebih adalah diabetes. Diabetes adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Penyakit ini dijuluki sebagai ibu dari segala penyakit dikarenakan diabetes sering kali muncul dengan gejala yang tidak disadari. Bila terjadi komplikasi dapat menyebabkan banyak penyakit lain, diantaranya kerusakan pankreas, kerusakan retina, jantung koroner, mudah terjangkit tuberkulosis, dan masih banyak lagi penyakit yang ditimbulkan akibat diabetes. Di Indonesia, jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Berikut adalah beberapa akibat yang ditimbulkan dari konsumsi gula berlebih.

  • Obesitas

Obesitas terjadi karena kondisi lemak yang diakibatkan kebanyakan gula atau kadar gula berlebih pada tubuh. Gula yang berlebih akan menumpuk dan menjadi lemak dalam tubuh dan sulit untuk dikeluarkan sehingga dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

  • Penuaan dini

Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan penuaan kulit karena terlalu banyak gula makanan bereaksi dengan protein dalam aliran darah dan membentuk produk akhir glikasi lanjut (AGEs). AGEs dapat merusak protein struktural dalam kolagen kulit dan elastin.

  • Diabetes

Apabila tubuh terlalu banyak mengkonsumsi gula, maka akan semakin banyak produksi hormon insulin dalam tubuh. Hormon insulin membantu mengkonversi makanan menjadi energi. Namun, apabila kadar insulin tubuh dan kadar gula tinggi, maka dapat membuat sensitivitas produksi hormon berkurang dan membuat glukosa dalam darah menumpuk. Sehingga terjadi resistensi insulin dan dapat menyebabkan diabetes.

  • Hipertensi

Kelebihan gula dapat memiliki banyak konsekuensi, termasuk kerusakan pada pembuluh darah sensitif secara perlahan yang disebut kapiler. Kerusakan kapiler tertentu dalam ginjal dapat merusak kemampuan tekanan darah yang mengatur ke ginjal dan hal ini menyebabkan tekanan darah tinggi.

Batas konsumsi gula per hari idealnya adalah 4 sendok makan. Dikutip dari laman resmi Kemenkes, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal). Jumlah tersebut setara dengan 4 sendok makan per orang per hari (50 gram). Sementara WHO menyarankan batas konsumsi gula per hari adalah sekitar 10 sendok teh untuk rata-rata orang dewasa dengan asupan kalori 2.000 kkal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline