Lihat ke Halaman Asli

Naura Farras Siti Humairaa

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan

Cinta Kasih dalam Kebenaran sebagai Pribadi yang Merdeka

Diperbarui: 8 September 2022   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta Kasih dalam Kebenaran sebagai Pribadi yang Merdeka

Walaupun kita mendapatkan kebebasan sebagai pribadi yang merdeka, kita harus ingat bahwa masih ada kewajiban sebagai seorang manusia. Teruslah ingat untuk senantiasa memanusiakan manusia. Cinta kasih dalam kebenaran sebagai pribadi yang merdeka menurut saya memiliki 4 aspek penting di dalamnya, yang dapat kita simak di bawah ini.

1. Tulus

Sebagai ppermulaan, satu hal yang sangat dibutuhkan adalah sebuah ketulusan. Seperti yang disambaikan melalui buku Caritas in Veritati by Benedict XVI, "If we love others with charity, then first of all we are just toward them." (6)

Inilah, ketulusan menjadi aspek penting untuk memulai cinta kasih dalam kebenaran.

2. Mencinta Mengasihi

Untuk memanusiakan manusia, kita pastinya sangat membutuhkan 2 aspek ini, mencinta dan mengasihi. Cobalah untuk melihat segala hal melalui sisi positifnya. Maka, hali ini akan membantu kita untuk mendapatkan kehidupan yang harmonis.

3. Keterbukaan

Untuk dapat melihat suatu hal lebih dalam dan lebih luas lagi, diperlukan keterbukaan. 

Keterbukaan pada cinta kasih dalam kebenaran akan sangat membantu diri kita untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya. Seperti yang kembali dikutip dari buku yang digarap oleh Benedict XVI, "Openness to life is at the center of true development." (28)

4, Kebenaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline