Perawat merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan. Perawat memiliki peran dalam memberikan asuhan keperawatan. Ketika memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berhubungan langsung dengan pasien dan juga keluarga klien. Namun, perawat masih mendapatkan citra yang buruk di mata masyarakat. Banyak stigma negatif yang melekat pada perawat, seperti pembantu dokter, tidak ramah, dan judes. Stigma ini sangat merugikan perawat, karena hal tersebut bisa berdampak pada kepercayaan perawat kepada perawat.
Untuk menghilangkan citra buruk, perawat harus meningkatkan nilai profesionalisme, etik, dan moral dalam keperawatan. Nilai profesionalisme adalah sikap dan keyakinan diri terhadap suatu tindakan, gagasan, atau objek yang dilakukan oleh seorang professional (Berman et al., 2021). Terdapat lima nilai profesional keperawatan menurut Potter & Perry (2015), yaitu altruism, autonomy, human dignity, integrity, dan social justice. Keliam nilai tersebut dapat mencerminkan tanggung jawab, otoritas, akuntabilitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Selain itu, nilai profesional perawat dapat meningkatkan hubungan antara perawat dengan pasien. Dengan meningkatkan profesionalisme perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik, kepercayaan pasien meningkat, dan terciptanya citra perawat yang positif.
Faktor lain yang dapat meingkatkan profesionalisme seorang perawat adalah penampilan. Penampilan meliputi pakaiaan, ekspresi wajah, make up yang digunakan. Penampilan merupakan kesan pertama yang dilihat oleh pasien ketika perawat memberiak asuhannya. Penampilan yang baik bisa membuat kepercayaan pasien meningkat, sehingga hubungan perawat dan pasein bisa terjalin dengan baik dan citra perawat menjadi lebih positif.
Saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat dihadapkan pada situasi etik dan moral. Etik keperawatan adalah acuan bagi perawat dalam bersikap baik dan buruk kepada orang lain (Berman et al., 2021). Dengan memperkuat pemahaman dan penerapan etika, perawat dapat menjaga integritas profesi dan menghindari perilaku yang dapat merugikan citra perawat.
Moral adalah acuan mengenai benar dan salah dalam bersikap dan berprilaku (Berman et al., 2021). Terdapat delapan prinsip moral dalam keperawatan, yaitu autonomy, beneficence, non-maleficence, justice, fidelity, veracity, accountability, dan confidentiality. Moral perawatan dapat meningkatkan citra perawat, karena perawat menghargai keberagaman, menjaga kerahasiaan, menghormati pilihan pasien, dan berkata jujur.
Jadi, nilai profesionalisme, etik, dan moral dalam keperawatan merupakan hal yang penting bagi perawat ketika memberi asuhan keperawatan. Dengan meningkatkan lima nilai profesionalisme perawat, memperhatikan penampilan, etik keperawatan, dan delapan prinsip moral keperawatan, citra perawat dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, perawat harus bisa meningkatkan nilai profesionalitas, etik dan moral melalui pendidikan dan refleksi diri.
Referensi
Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. F. (2021). Kozier and Erb's Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice (11th Ed.). United States : Pearson Education.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P., & Hall, A. (2015). Fundamentals of Nursing (8th Ed.). Elsevier.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H