Lihat ke Halaman Asli

Naurah Dliya Ulya Afifah

Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021: Kegiatan Berkomunikasi dan Bercerita Harus Menjadi Budaya dalam Meningkatkan Literasi Pada Anak

Diperbarui: 25 September 2021   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Literasi adalah aktivitas berbahasa untuk berkomunikasi." Hal tersebut dipaparkan oleh ibu Sumarti M thahir direktur dari pustakahati Edicenter Jakarta ( Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Program Neuroliterasi Anak dan Keluarga) di webinar Kelas Orang Tua Berbagi yang mengangkat tema "Mengembangkan Literasi pada Anak Usia Dini di Masa BDR" melalui Zoom Meeting pada 5 september 2020. Jadi dapat diartikan bagi anak Literasi adalah kemampuan nya dalam berbicara untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.

Kemampuan anak dalam berbahasa di dapatkan dari menyimak dan mendengar,dengan begitu anak dapat berbicara serta berkomunikasi, oleh karena itu penting bagi orang tua untuk selalu mengajak anak agar senantiasa berkomunikasi serta mengenalkan anak pada buku dengan cara bercerita untuk mengembangkan Lisan yang dapat menjadi fondasi untuknya berliterasi. Dengan menciptakan komunikasi yang baik dan membentuk kebiasaan anak dalam bercerita akan menumbuhkan minat anak terhadap buku.

Anak akan tertarik dan beranggapan bahwa belajar membaca dan menulis itu menyenangkan bukan sesuatu yang memberatkan, dengan bercerita kita juga dapat menanamkan nilai-nilai positif,kekayaan budaya dan jati dirinya, juga dapat meningkatnya kecakapan komunikasi verbal,kemampuan dalam menyimak, kreativitas dan daya imajinasi anak ,Mengasah ingatannya, memperluas cakrawala pengetahuan,meningkatnya kecakapan literasi visual, serta yang terpenting meningkatnya kesadaran akan alfabetik. 

Mengingat pentingnya berkomunikasi serta kegiatan bercerita dalam pendidikan literasi anak, pada tanggal 24 september 2021 melalui form saya melakukan survey dengan judul  Peran Orang tua Dalam Peningkatan Literasi pada anak sebagai bentuk pendampingan terhadap orang tua, yang diisi oleh kurang lebih 24 orang tua murid dari kelas 2 dan 1 di SDS Maleber selatan kecamatan Andir, Kota Bandung. 

Mereka sering melakukan komunikasi dengan anak, kadang kadang juga meluangkan waktu untuk berbagi cerita menarik bersama anak selama kurang lebih 1-3 jam sehari, selain itu orang tua juga memiliki berbagai cara untuk mengenalkan anak huruf dan angka salah satunya melalui lagu dan bermain bersama. Mereka juga menumbuhkan minat baca anak dengan menyediakan buku bacaan, serta membujuk dan memberinya motivasi agar anak mau membaca, ada juga yang memberikan tambahan les.

Jadi dapat disimpulkan orang tua sudah cukup berusaha,namun realisasi menumbuhkan minat pada anak tidak mudah namun butuh pembiasaan yang lama sehingga harus di mulai sedini mungkin jauh sebelum sekolah dasar dimana anak masi tahap pembentukan pengetahuan serta perilaku anak.

Kegiatan bercerita ini butuh komitmen yang kuat, kuncinya adalah kepedulian orang tua karena dapat di temukan beberpa orang tua yang acuh dan menganggap kegiatan bercerita ini bukanlah sesuatu yang penting, diantaranya juga terkendala waktu karena sibuk berkerja, padahal yang penting adalah pembiasaan tidak perlu lama minimal luangkan lah waktu sebelum tidur untuk membacakan buku untuk bercerita, selain dapat meningkatkan literasinyajuga dapat mempererat ikatan batin antara orang tua dan anak.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline