Lihat ke Halaman Asli

Iman yang Bersih, Hidup yang Teratur

Diperbarui: 3 Desember 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebersihan sering dianggap hanya sebagai hal biasa yang kita lakukan untuk menjaga kesehatan atau agar rumah tampak rapi. Namun, dalam Islam, kebersihan adalah bagian penting dari iman. Seperti yang diajarkan dalam hadist "Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim). Bagi saya, hadist ini bukan hanya motivasi, tetapi pedoman hidup yang mengajarkan bagaimana kebersihan seharusnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Awalnya, saya hanya melihat kebersihan sebagai kewajiban untuk kesehatan tubuh atau agar tempat tinggal tetap rapi. Namun, setelah mempelajari hadist tersebut, saya mulai menyadari bahwa kebersihan juga mencerminkan kedalaman iman seseorang.

Suatu ketika, saya mengunjungi rumah seorang teman yang selalu tampak bersih dan teratur. Rumahnya sangat rapi, dan setiap sudutnya selalu dibersihkan dengan teliti. Saya pun penasaran dan bertanya padanya mengapa dia sangat disiplin dalam menjaga kebersihan. 

Teman saya menjelaskan bahwa menjaga kebersihan adalah bentuk rasa syukur kepada Allah. Menjaga kebersihan tidak hanya soal tubuh, tetapi juga soal menjaga hati dan pikiran agar tetap bersih dari perbuatan buruk. Kalimat tersebut membuat saya tersentuh dan mulai berpikir lebih dalam tentang makna kebersihan.

Pemahaman ini mendorong saya untuk lebih peduli terhadap kebersihan dalam kehidupan saya sehari-hari. Saya mulai lebih rutin menjaga kebersihan tubuh, seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan pakaian, dan menjaga kebersihan di sekitar saya. Kebersihan bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk niat untuk menjaga iman.

Selain kebersihan diri, saya juga mulai lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kadang kita terjebak dalam kebiasaan membuang sampah sembarangan atau tidak peduli dengan kebersihan tempat umum. Padahal, menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita sebagai umat Islam untuk menjaga bumi. Dalam Islam, menjaga kebersihan lingkungan adalah bagian dari amanah kita sebagai khalifah di bumi.

Saya juga mulai menjaga kebersihan di kampus dengan tidak membuang sampah sembarangan dan merapikan fasilitas umum. Menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban pribadi, tetapi juga kontribusi kita untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi orang lain.

Selain kebersihan fisik, kebersihan hati dan pikiran juga penting. Menjaga kebersihan fisik harus diimbangi dengan menjaga kebersihan spiritual. Hati yang bersih akan membuat kita lebih peduli terhadap kebersihan diri dan hubungan dengan orang lain.

Suatu kali, saya merasa marah dengan teman karena masalah kecil. Dalam keadaan marah, saya sadar bahwa kebersihan hati juga harus dijaga. Rasa marah dan kebencian hanya akan mengganggu kedamaian dalam diri. Saya mencoba untuk merenung dan berdoa, dan akhirnya merasa lebih tenang. Dari pengalaman itu, saya menyadari bahwa kebersihan bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal hati dan pikiran.

Hadist "Kebersihan adalah sebagian dari iman" mengandung makna mendalam. Kebersihan dalam Islam bukan hanya soal tubuh, tetapi juga mencerminkan hati dan ketulusan iman seorang Muslim. Kebersihan tubuh, lingkungan, dan hati adalah bentuk rasa syukur kita terhadap karunia Allah.

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menjaga kebersihan tubuh dan tempat ibadah, seperti masjid. Kebersihan adalah bagian dari ibadah. Dalam hadist lain, Rasulullah SAW bersabda, "Allah itu Maha Indah dan menyukai yang indah." (HR. Muslim). Ketika kita menjaga kebersihan, kita sebenarnya menjaga kehormatan dan kesucian yang Allah berikan kepada kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline