Lihat ke Halaman Asli

naura athirah

Universitas Airlangga

Berkomitmen pada Pencegahan Perundungan Anak, Mahasiswa BBK 4 Unair Gandeng Psikolog Berikan Penyuluhan di UPT SDN 63 Gresik

Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Sosialisasi Perundungan di UPT SDN 63 Gresik/dokpri

Mahasiswa BBK 4 UNAIR Desa Iker-Iker Geger, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga (Unair), melaksanakan program unggulan di Desa Iker-Iker Geger, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Anggota kelompok ini adalah Naura dari FIB yang sekaligus menjadi ketua, Rafi & Vinda dari FISIP, Salma & Oky dari FTMM, Shavira dari FF, Kanya dari FK, Putri dari FKP, dan Ricky & Ana dari FEB.

Program unggulan kelompok ini adalah "Sosialisasi Pencegahan Perundungan pada Anak". Dengan semakin kompleksnya tantangan sosial, termasuk meningkatnya kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah, peran orangtua menjadi sangat penting dalam memberikan pengawasan dan pencegahan. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orangtua dan guru mengenai cara pencegahan serta penanganan kasus perundungan pada anak-anak. Pendidikan karakter dan moral diharapkan dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan yang baik, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan modern.

Acara dengan tema "Sosialisasi dan Edukasi Perundungan Anak" ini melibatkan pihak UPT SDN 63 Gresik. Kegiatan ini menargetkan para orangtua murid dengan paparan terkait definisi, jenis, dampak, dan penanganan terhadap perundungan. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi berbagi pengalaman antara narasumber dan wali murid, sehingga para orangtua dapat mengetahui ciri-ciri dan penanganan yang tepat melalui pendekatan yang sesuai dengan anak-anak mereka.

Para orangtua murid menyimak sosialisasi dengan seksama dan aktif berpartisipasi dalam sesi berbagi pengalaman. Ternyata, banyak orangtua yang anak-anaknya mengalami perundungan dari orang-orang di sekitar mereka. Partisipasi aktif ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan edukasi dan dukungan dalam pencegahan perundungan pada anak.

Diharapkan dengan terlaksananya sosialisasi ini, para orangtua dan guru dapat memberikan edukasi moral yang tepat terhadap anak-anak, sehingga kasus perundungan anak dapat diminimalisir. Selain itu, tercipta lingkungan yang lebih ramah anak, yang dapat mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline