Lihat ke Halaman Asli

Naura Anjanie

Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Pengembangan Teknologi Kedokteran untuk Transformasi Teknologi Kesehatan dari Pandangan Kontra

Diperbarui: 20 Agustus 2023   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai mahasiswa baru Universitas Airlangga 2023, saya ingin berbagi pandangan saya sebagai tim kontra mengenai Guratan Tinta Menggerakkan Bangsa dengan isu Pengembangan Teknologi Kedokteran untuk Transformasi Teknologi Kesehatan yang Terfokus pada Penyedia Layanan Kesehatan yang Presisi.

1. Apa yang Terjadi dalam Dunia Kedokteran?

            Seperti yang kita ketahui, dunia kedokteran pada zaman ini telah berkembang begitu pesat dengan hadirnya berbagai macam teknologi mutakhir yang membawa dampak positif dan negatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyedia layanan kesehatan di era yang semakin maju ini turut menyaksikan adanya beberapa teknologi canggih yang dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatan, atau bisa jadi menyingkirkan mereka yang bekerja melalui cara tradisional tanpa adanya modifikasi teknologi.

            Kita juga tidak dapat lepas dari istilah Revolusi Industri 4.0. Istilah di mana teknologi digital, fisik, dan biologis mencapai keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terbukti bahwa dari ketiga teknologi tersebut, teknologi digital menduduki peringkat pertama dalam membawa pengaruh yang paling besar, khususnya dalam teknologi kedokteran.

2. Bagaimana Perkembangan yang Tampak Secara Nyata di Kehidupan Sehari-hari?

            Hanya dalam kurun waktu satu dekade terakhir, dunia kesehatan mengalami perubahan yang signifikan. Berkembang pesatnya teknologi menjadi pemicu utama dalam perubahan ini. Begitu banyak hal tradisional yang sekarang sudah terlihat begitu mudah dicapai. Ini adalah suatu hal bagi para penyedia layanan kesehatan yang harus diperhatikan dan diwaspadai.

            Dahulu, pasien yang sakit harus datang secara langsung atau tatap muka dengan dokter yang menangani. Saat ini, hal itu bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Para pasien yang membutuhkan tenaga medis akan sangat mudah hanya dengan bantuan teknologi seperti gawai, sedangkan tidak sedikit orang menyadari fakta bahwa saat ini justru keadaan terbalik begitu berbeda, di mana para penyedia layanan kesehatan yang mendekatkan diri ke pasien yang membutuhkan mereka.

            Seorang pasien dapat menghubungi dokter hanya melalui aplikasi kesehatan daring yang diunduh di gawainya. Sama halnya dengan pemesanan obat, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan di rumah. Ditambah dengan jasa transportasi daring yang semakin memudahkan para pasien. Jika para penyedia layanan kesehatan dengan begitu mudahnya dapat digantikan oleh kecanggihan teknologi, lantas apa peran mereka di era yang semakin maju ini? (2020, klikdokter.com)

3. Apa Dampak yang Timbul?

            Teknologi kedokteran berkembang pesat dengan hadirnya salah satu produknya, yaitu AI (Artificial Intelligence). Produk AI sendiri menuai banyak kritik dari kalangan masyarakat, baik dari sisi pro maupun kontra. Di samping banyaknya sisi positif yang ada dari hadirnya AI di dunia kedokteran, ada baiknya pemerintah sebagai penampung aspirasi masyarakat untuk bersikap tetap waspada dan hati-hati. Mengapa demikian?

            Melihat adanya regulasi di beberapa negara seperti Kanada, Cina, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Brazil, dan Uni Eropa yang mengatur tentang penggunaan AI di dunia kedokteran, Indonesia sebenarnya harus turut melihat pesatnya perkembangan teknologi ini. Dampak yang nyata pun terlihat dari kinerja AI yang tidak memiliki rasa emosional layaknya manusia, AI pun dapat mengurangi tingkat kreativitas bagi para penyedia layanan kesehatan, serta dapat menjadi suatu ancaman bagi karyawan di perusahaan karena manusia akan jelas tertinggal jauh dengan modifikasi teknologi tersebut. (2023, aiska-university.ac.id)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline