Sudah tidak asing lagi tentunya bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi umat muslim mengenai ritual atau tradisi pada malam 1 Muharram ( Tahun Baru Islam / Hijriyah ), salah satunya yaitu pawai obor. Pawai obor merupakan salah satu tradisi yang ada pada agama Islam, hal ini dilakukan untuk memperingati malam tahun baru 1 Muharram. Namun, bagaimana jadinya apabila tradisi pawai obor dilakukan di suatu daerah yang notabe-nya bukan muslim bahkan bisa di bilang umat muslim yang ada pada daerah tersebut itu minoritas, akan tetapi hampir semua masyarakat ikut berpartipasi didalamnya? Gimana, menarik bukan?
pada Selasa malam (18/07/2023) mahasiswa KKN Kolaboratif ( UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UHN IGBS Denpasar ) melaksanakan salah satu program kerja yaitu pawai obor dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1445 Hijriyah. Namun, sebelum itu mahasiswa KKN meminta izin terlebih dahulu kepada semua pihak yang ada pada Dusun Bendosari, di antaranya kepada ketua RW setempat dan kepada pengelola Masjid An-Nur Dusun Bendosari Salatiga. Hal itu dilakukan karena memang mengingat pawai obor ini belum pernah dilakukan sebelumnya.
"Kenapa tidak saya ijinkan kalo memang kegiatan dari teman-teman mahasiswa KKN ini merupakan kegiatan yang positif, saya akan membantu untuk sosialisasikan kepada semua RT dan semua masyarakat Dusun Bendosari perihal acara pawai obor tersebut." Ujar Pak Prawoto ( Selaku Ketua RT setempat )
Sebelum pemberangkatan pawai obor dilakukan, ada pelaksanaan doa awal tahun dan akhir tahun yang dilaksanakan secara bersama-sama di Masjid An-Nur pada saat setelah sholat ashar dan setelah sholat maghrib yang dipimpin oleh Ustadz Imam Mawait. Lebih lanjut sebelum pemberangkatan pawai obor, Ustadz Imam Mawait memberikan sambutan hangat, "Pawai obor ini merupakan pawai ta'aruf, untuk itu sebelum berangkat mari kita berdoa bersama-sama terlebih dahulu sesuai kepercayaan masing-masing." Sambutan hangat itu ditujukan kepada semua masyarakat yang ikut berpastipasi di dalamnya baik yang muslim maupun yang non muslim. Karena memang pada kenyataannya pawai ini tidak hanya diikuti oleh orang Islam saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H