Lihat ke Halaman Asli

Menuju Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan: Tim MMD UB Demonstrasikan Limbah Rumah Tangga jadi Kompos

Diperbarui: 20 Agustus 2023   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pelaksanaan Sosialisasi dan Demonstrasi Composting pada ibu dan remaja Dusun Slatri, Desa Pait/Dok pribadi

Malang --- Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya kelompok 276 Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang menyelenggarakan acara sosialisasi tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kompos dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Pait tentang penanganan sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu pada pagi ini (14/7).

Kompos merupakan hasil penguraian yang tidak lengkap (parsial) dari bahan-bahan organik yang kemudian dipercepat oleh beberapa jenis bakteri atau mikroba dalam kondisi tertentu.  Kegiatan mengubah sampah organik menjadi pupuk tanaman.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari salah satu masyarakat Desa Pait yang merupakan ketua Yayasan Kalasuba bahwa di desa ini terdapat bank sampah tetapi fungsi dari bank sampah tersebut tidak berjalan dengan baik karena masyarakat tidak mendapatkan hasil yang sebanding serta sedikit informasi tentang pembuatan kompos "...di desa ini belum adanya pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos," ujar Bu Yuni.

Acara sosialisasi ini diadakan disalah satu dusun Desa Pait, yaitu Dusun Slatri. Sosialisasi dihadiri oleh ibu rumah tangga dan santri GOD Management School. Pelaksanaan acara sosialisasi diawali dengan pemaparan materi terkait sampah dan jenisnya hingga pemilahan sampah rumah tangga. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemahaman tentang manfaat kompos dan pengolahannya. "Ada beberapa alasan mengapa kita harus mengompos, diantaranya dapat mengurangi sampah rumah tangga sebanyak 60%, memperbaiki kualitas dan kimia tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah, menghemat uang untuk membeli pupuk, lingkungan menjadi bersih, sehat dan indah, serta dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan," ujar Safira selaku pemateri.

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan praktik langsung cara membuat kompos. Pembuatan kompos membutuhkan MOL dan EM4 sebagai starter (bakteri yang digunakan untuk menguraikan sampah menjadi kompos). Praktik pembuatan kompos diawali dengan memotong sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil agar cepat terurai. Lalu, masukkan sampah ke dalam komposter (media/tempat pembuatan kompos). Kemudian, ditumpuk dengan sampah coklat dengan perbandingan 1:1. Masukkan starter yang sudah dicampur dengan larutan gula dan air dengan perbandingan 1:1:50 ke dalam komposter. Terakhir, tutup rapat komposter dan diamkan selama 4 minggu dengan catatan setiap 4 hari sekali, diaduk agar aliran udara dalam komposter berlangsung baik.

Rangkaian acara ditutup dengan pemberian trash bag kepada peserta sosialisasi. Program kerja sosialisasi tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kompos ini merupakan salah satu upaya penting dalam menjaga lingkungan, sehingga tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat Desa Pait.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline