Lihat ke Halaman Asli

Naura Alifia

Mahasiswa

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Optimalkan Pemasaram UMKM Kerajinan Melalui Strategi Digital Marketing

Diperbarui: 29 Agustus 2021   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Situbondo, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat membuat aktivitas ekonomi tidak bisa berjalan secara stabil. Salah satu sektor yang terdampak karena COVID-19 yaitu sektor UMKM. Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat buruk bagi pemilik UMKM khususnya di Desa Kotakan Kabupaten Situbondo. Sebagian besar UMKM di Desa Kotakan mengalami penurunan pendapatan akibat penurunan daya beli masyarakat.  

Secara demografis Desa Kotakan merupakan salah satu desa dari empat desa yang berada di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Desa Kotakan terdiri dari empat dusun yaitu Kotakan Cangkring, Kotakan Selatan, Kotakan Tengah, dan Kotakan Utara. Mata pencaharian di Desa Kotakan sebagian besar adalah peternak sapi dan kambing, buruh, pedagang, penambang pasir dan ada beberapa yang memilih membuka usaha dengan mendirikan Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Salah satu UMKM terdampak COVID-19 di Desa Kotakan yaitu UMKM kerajinan milik Bapak Suhari yang berada di RT 09 RW 04. UMKM kerajinan ini menjual berbagai produk oleh-oleh khas bali seperti gantungan kunci, magnet, pajangan dinding hingga macrame untuk wall decor. 

Masih minimnya pengetahuan mengenai strategi pemasaran produk membuat UMKM ini hanya dikenal dari mulut kemulut dan pemasaran nya hanya ke Krisna Bali dan daerah Jogja.

Permasalahan yang dihadapi oleh pemilik dimasa pandemi ini adalah terhambatnya pemasaran dan penjualan produk karena banyak tempat wisata dan tempat oleh-oleh ditutup. Selain itu pemilik UMKM ini masih tidak paham bagaimana pemasaran secara digital. Dari permasalahan tersebut perlu adanya pemberdayaan dan pendampingan bagi usaha yang terdampak COVID-19 agar tetap mampu bertahan dimasa pandemi seperti saat ini.

Oleh karena itu untuk membantu masyarakat, Universitas Jember meluncurkan program KKN Back To Village III yang dilaksanakan secara individu di Desa masing-masing. Pelaksanaan KKN Back To Village III ini diikuti oleh sebanyak 3.707 mahasiswa dengan 5 program utama. 

Dengan adanya pelaksanaan kegiatan KKN BTV III, penulis yang bertempat tinggal di Desa Kotakan akan berupaya membantu salah satu pelaku usaha kerajinan untuk membantu meningkatkan pemasaran dan penjualan usaha tersebut.

Kegiatan awal yang akan dilakukan yaitu dengan melakukan sosialisasi program kerja selama KKN kepada Kepala Desa mengenai digital marketing yang akan diterapkan pada UMKM kerajinan di Desa Kotakan. 

Selanjutnya melakukan pendampingan pembuatan katalog produk dan membuat desain logo usaha. Kegiatan ini bertujuan agar produk kerajinan memiliki tampilan yang menarik, memikat hati pelanggan, membangun citra usaha serta agar branding usaha terlihat profesional dan meyakinkan bagi pelanggan.

Program selanjutnya pelaku usaha diberikan pendampingan pembuatan akun social media dan e-commerce. Platform yang akan digunakan adalah Instagram dan Shopee. Hal ini akan memudahkan pelanggan untuk membeli produk dan berkomunikasi dengan penjual. Selanjutnya penulis akan melakukan pemasaran dan promosi agar diketahui oleh banyak orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline