Apakah pemrograman, yang selama ini dianggap sebagai inti dari dunia teknologi, akan segera tergantikan? Jensen Huang, CEO NVIDIA, memiliki visi yang menantang pandangan konvensional. Dalam salah satu wawancaranya, ia menyampaikan bahwa masa depan komputasi tidak lagi berpusat pada pemrograman, melainkan pada integrasi antara biologi manusia dan teknologi digital.
Menurut Huang, teknologi komputasi masa depan harus mampu memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata, seperti melihat, mendengar, bahkan merasakan. Ia menekankan pentingnya pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang tidak hanya bisa memproses data, tetapi juga belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan kemampuan ini, AI akan memungkinkan komputer bekerja seperti manusia, membuka jalan untuk inovasi yang luar biasa.
Lebih jauh, Huang percaya bahwa kita tidak perlu lagi menitikberatkan pembelajaran pada ilmu komputer tradisional atau keterampilan pemrograman. Sebagai gantinya, ia mengajak kita untuk fokus menciptakan teknologi yang mampu bekerja secara intuitif tanpa perlu diprogram secara eksplisit. Ini adalah visi yang menggambarkan era baru dalam teknologi---di mana batasan antara manusia dan mesin semakin kabur.
Penutup
Visi Jensen Huang mengajarkan kita untuk berpikir melampaui batasan tradisional dan merangkul masa depan yang penuh potensi. Di tengah perubahan yang cepat ini, kita tidak hanya ditantang untuk beradaptasi, tetapi juga berani membayangkan teknologi yang mampu mengubah dunia dengan cara yang belum pernah terbayangkan. Masa depan, seperti yang diyakini Huang, adalah masa depan yang lebih cerah---bukan karena teknologi yang kita kuasai, tetapi karena teknologi yang akhirnya mampu memahami kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H