Lihat ke Halaman Asli

Naufal Zaidan

Mahasiswa Ilmu Komunikasu UIN Sunan Ampel Surabaya

Maraknya Perubahan Cara Berpikir dan Bertindak Masyarakat Akibat Adanya Chat GPT

Diperbarui: 23 Desember 2023   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Naufal Zaidan Aryunsah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSA

Penulisan Naskah Ilmiah dan Populer

Kemajuan teknologi telah berkembang semakin pesat, media yang digunakan masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mengakses teknologi berupa website atau aplikasi canggih. Fenomena ini pula yang menjadi faktor perubahan kebiasaan masyarakat dalam menjalankan aktivitas pada kehidupan sehari hari. Internet, perkembangan media, inovasi platform, pembaruan aplikasi merupakan arus yang begitu signifikan untuk merubah sekaligus mengontrol tindakan manusia dalam melaksanakan peran maupun berinteraksi.

Pemanfaatan kemajuan teknologi yang menjadi andalan masyarakat saat ini merupakan platform AI (artificial intelligence), kemampuannya dalam menjawab persoalan maupun membuat gambaran yang diperlukan oleh penggunanya. Kecanggihan yang ditawarkan oleh AI tentu memiliki pengaruh besar bagi ranah profesi maupun pendidikan atau ranah lain yang ingin menggunakannya. Salah satu AI yang sangat marak digunakan saat ini adalah Chat GPT.

Kemampuan Chat GPT yang sudah tidak diragukan oleh kebanyakan orang, fenomena ini menimbulkan aktivitas baru yang secara transparansi bisa memudahkan keinginan sekaligus menjadi pedoman dalam proses pengerjaan atau menemukan jawaban. Melihat pola tindakan masyarakat saat ini, mereka memiliki kecenderungan untuk mengandalkan AI berup Chat GPT dalam menangani pekerjaan. Hal ini tentu dianggap mudah dan efisien, sebab AI sendiri merupakan satu platform yang mempunyai sub beragam yang bisa membantu atau memercepat pekerjaan. Keberadaan AI sendiri mengundang persepsi pada dampak positif dan negatif bagi kebiasaan manusia pada caranya menghadapi aktivitas sehari hari.

Adapun dampak positif adanya Chat GPT, yang pertama, AI sendiri bisa menjadi referensi paling mudah untuk menemukan jawaban pada persoalan yang rumit, hal ini biasanya dilakukan pada orang orang yang berkecimpung pada masa pendidikan. Yang kedua, Chat GPT bisa jadi solusi untuk mempercepat waktu pengerjaan aktivitas sehari hari, sehingga pengguna Chat GPT bisa lebih terbantu baik secara mempersingkat waktu dan estimasi biaya yang dikeluarkan pun tidak ada. Kemudian yang ketiga, Chat GPT merupakan cara alternatif yang mampu menyerap permintaan pengguna kemudian memberi pernyataan yang terjabar, tersistem, runtut, dan berisi titik terang pada sebuah pembahasan terkait.

Sedangkan di sisi lain, dampak penggunaan AI memiliki dampak negatif yang signifikan secara perlahan. Dampak pertama yaitu menjadikan manusia malas berpikir, karena kemudahan yang ada pada Chat GPT dengan memberi jawaban yang cukup kompleks pada penggunanya, sehingga manusia itu cenderung mengabaikan cara berpikir secara mandiri maupun berpikir secara diskusi. Kedua, AI secara perlahan bisa menurunkan kreatifitas dan sikap kritis manusia dalam mengambil keputusan, karena ketika bergantung pada Chat GPT, individu juga memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan pengamatan pada fenomena sekitarnya. Ketiga, menjamurnya Chat GPT berbahaya pada perkembangan sumber daya manusia dari segi cara mengambil keputusan, karena adanya Chat GPT jadi tak jarang orang orang yang mengabaikan etika pengambilan informasi bahkan berorientasi hasil penemuan dengan cara instan daripada berfokus pada proses.

Sebagai generasi yang bijak, kita perlu menyeleksi hasil temuan dalam Chat GPT dengan perbandingan dari literatur lain atau sudut pandang dari orang yang berbeda. Dengan pertimbangan dampak dari adanya AI berupa Chat GPT, maka yang bisa kita lakukan adalah, dengan cara melakukan pertimbangan sebelum menggunakan platform Chat GPT, mempertimbangkan dampak baik dan buruknya Chat GPT untuk diri sendiri, untuk kebutuhan, dan untuk menyelesaikan pekerjaan. Ada baiknya jika Chat GPT digunakan sebagai bahan inspirasi ketika ada kebuntuan dalam menjawab atau menyelesaikan persoalan, namun ada juga hal buruknya apabila terlalu bergantung pada Chat GPT, yaitu kecanduan cara instan dalam menyelesaikan tugas hingga merubah kebiasaan dalam menemukan solusi dengan mengutamakan kecepatan daripada ketepatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline