Lihat ke Halaman Asli

PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 31 Gelombang 04 Melakukan Penelusuran Jejak Infografis Sejarah Kampung Keramik Dinoyo

Diperbarui: 20 April 2022   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 31 Gelombang 4 ini dalam salah satu kegiatan program kerjanya  mencari tahu mengenai jejak infografik sejarah kampung keramik dinoyo dari narasumber kita Bapak Syamsul Arifin.

Sentra industry kerajinan keramik Dinoyo dilakukan secara turun temurun. Kala itu pada tahun 1930 an masyarakat daerah Dinoyo kebanyakan bekerja sebagai petani karena hamparan sawahya yang masih luas dan sebagian di antara mereka menyisihkan waktunya untuk membuat kerajinan dari tanah liat (gerabah).

Dalam perkembangannya disekitar daerah Jawa Timur ini ternyata terdapat bahan baku yang bisa digunakan menjadi keramik porselen  (berbahan dasar tanah liat putih). 

Masyarakat dinoyo mulai berpindah dari bahan tanah liat biasa ke bahan tanah liat putih tersebut dan kemudian dikembangkan pada tahun 1957 hingga sekarang.

Pada tahun 1998 mulai ada pemikiran untuk dijadikannya sentra industry ini menjadi sentra kampung wisata. Perkembangan produk keramik ini sendiri masih sangat diminati karena keramik memiliki daya tarik tersendiri. 

Pada kondisi pandemi juga tidak terpengaruh pada penjualan karena  orientasi produk keramik di dinoyo lebih ke keramik hias dan kebanyakan masyarakat pada masa pandemi tersebut berkegiatan menanam bunga dengan menggunakan vas pot bunga dari keramik tersebut. 

Saat ini terdapat 23 anggota yang membentuk satu asosiasi  seperti Paguyuban dan pada sektor daya tarik wisata membentuk Pokdarwis. Sentra keramik dinoyo ini sangat unik dibanding dengan sentra keramik yang lain karena berada di tengah kota.

Upaya regenerasi untuk keberlanjutan pengrajin keramik ini terus dilakukan dengan menurunkan ke putra putri pengrajin dan di sisi lain juga ada Pokdarwis yang membuka paket edukasi dan melakukan pengajaran di sekolah sekolah smk.

Harapan kedepannya untuk keramik ini yaitu agar bisa berkembang, diminati pasar, dan juga regenerasi berjalan dengan baik. Mengembangkan produk yang mengikuti perkembangan dan sering mengikuti event-event.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline