Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-T Undip Mengubah Sampah Menjadi Paving Block Guna Membantu Permasalahan Sampah di Jabungan

Diperbarui: 3 Juli 2022   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

KOTA SEMARANG -- Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh 273,5 juta jiwa. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah. Sampah plastik menempati posisi kedua dengan 14% disusul sampah kertas 9% dan karet 5,5%. Sampah lainnya terdiri atas logam, kain, kaca, dan jenis sampah lainnya.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa sampah memang menjadi masalah umum yang ada di Indonesia tak terkecuali juga di Desa Jabungan. Jabungan terletak di pinggir kota dengan luas 2.265 Ha. Letaknya cukup strategis dan jumlah penduduknya mencapai 4.094 jiwa yang 80% penduduknya bertempat tinggal di kawasan pemukiman pedesaan yang padat. Jabungan terbagi menjadi 6 rukun warga dan terdiri dari 30 rukun tetangga. Dari data tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa sampah yang dihasilkan sangat banyak baik organik maupun anorganik.

Masalah muncul ketika sampah yang dihasilkan banyak namun proses pembuangannya tidak berjalan dengan lancar. Mengapa bisa tidak lancar?? Permasalahan ini disebabkan karena akses yang didapat pada Kelurahan Jabungan khususnya RW 06 sangat curam. Karena itu truk pengangkut sampah hanya bisa datang 4 hari sekali dikarenakan akses yang sulit serta biaya operasional yang tinggi.

Lantas bagaimana cara mengurangi permasalahan sampah disana? Salah satu alternatif yang bisa digunakan ialah dengan membuat paving block campuran sampah plastik. Memangnya bisa? Tentu saja bisa dengan inovasi yang telah dibuat dan realisasikan oleh Mahasiswa KKN Tematik P2MD Undip. Dengan menggunakan alat yang sudah dirancang dan dibuat, selusin sampah bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.

Dengan adanya program ini, diharapakan permasalahan sampah di Kelurahan Jabungan bisa teratasi sehingga lingkungan menjadi lestari. Paving block ini juga bisa dijual ataupun digunakan pada Kelurahan Jabungan untuk menambal jalan. Jadi, paving block ini juga memiliki nilai ekonomis untuk warga Jabungan.

Penulis : Naufal Tala Musthofa, Mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik, KKN Tematik P2MD Universitas Diponegoro 2021, Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Dosen Pembimbing Lapangan: Fahmi Arifan, S.T., M. Eng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline