Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif 175

Kelompok Mahasiswa KKN 175

KKN Kolaboratif 175: Cincau dan Keripik Pisang sebagai Senjata Utama Kesejahteraan Desa Gambiran

Diperbarui: 23 Juli 2023   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Beberapa kampus di Kabupaten Jember, menyelenggarakan KKN Kolaborasi ke-2. Salah satunya kelompok KKNK 175 yang terdiri dari Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, Universitas Islam Jember, Politeknik Kesehatan Jember, dan Universitas PGRI Argopuro Jember yang mendapat lokasi KKN di Desa Gambiran. Desa Gambiran terletak di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki luas sekitar 422 hektar dan terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Krajan -1, Krajan -2, Rowo -1, Rowo -2. Perbatasan Desa Gambiran ini di sebelah utara terdapat Desa Glagahwero, sebelah barat Desa Lembengan, sebelah selatan Desa Tegal Waru, dan sebelah timur Desa Jatian.

Desa Gambiran memiliki beberapa potensi dan permasalahan yang bisa diatasi. Beberapa potensi yang ada di Desa Gambiran antara lain produksi cincau, kedelai, tahu, dan tempe. Sedangkan, untuk permasalahan yang terdapat di Desa Gambiran itu  berdasarkan hasil survei  kelompok KKN Kolaboratif 175 mendapatkan hasil identifikasi masalah yaitu kurangnya perkembangan pasar UMKM, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pendidikan yang lebih tinggi, banyaknya pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor adanya stunting di Desa Gambiran serta petani di Desa Gambiran sulit mendapatkan pupuk sehingga berpengaruh pada sektor pertanian.

Dari identifikasi masalah di atas, kelompok KKN 175 berfokus pada penyelesaian masalah UMKM. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi yang belum merata sesuai dengan data SDG's di website sid.kemendesa.go.id yang presentasinya masih di angka 19,52%. UMKM yang difokuskan dalam program kerja kelompok KKN 175 yaitu UMKM yang memproduksi cincau dan keripik pisang. Cincau yang diproduksi di Desa Gambiran merupakan cincau hitam dari bahan baku daun cincau kering sedangkan untuk keripik pisang menggunakan semua jenis pisang yang ditambahkan gula dan pewarna makanan sebelum penggorengan. Permasalahan yang terdapat di UMKM cincau dan keripik pisang yaitu jangkauan segmentasi pasar yang masih sempit. Untuk mengatasi permasalahan pasar tersebut, kelompok KKN 175 memberikan solusi dengan cara menjalin mitra pada beberapa kafe dan rumah makan di Jember sehingga pemasaran produk UMKM cincau dan keripik pisang lebih luas.

Latar belakang yang berbeda dan kelebihan masing-masing dari kedua produk tersebut, salah satu hal yang bisa dikembangkan ialah pada distribusi dengan harapan menambah output produksi dan bisa memperluas segmentasi pasar. Dengan hal tersebut, pelaku usaha kedua produk mendapatkan impact yang tertuju pada pendapatan yang lebih tinggi dan dapat menyumbang PDRB pada Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat.Selain itu, para pelaku usaha juga  dapat merasakan kesejahteraan hidup yang mereka harapkan.

Disisi lain, dengan adanya distribusi produk tersebut akan mempermudah pelaku usaha yang kesulitan mendapatkan bahan baku cincau untuk diolah menjadi produk jadi. Dalam kurun waktu 2 hari , kelompok KKN 175 telah menjalin mitra pada 5 tempat kuliner ternama di Jember antara lain Eterno Cafe, Ceker Presto, Kopi Kampus, Ketan Jompo, dan Es Buah Gebang.

Dengan proses re-branding pembuatan menu dengan bahan baku cincau kelompok KKN 175, serta  dibantu development Eterno Cafe untuk membuat menu olahan cincau. Disisi lain, mitra yang dituju memiliki pangsa pasar yang besar sehingga  prospek penjualan cukup tinggi. Kedua hal tersebut dapat menimbulkan korelasi yang positif.

Dokpri

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline