Lihat ke Halaman Asli

Naufal Saputra

Mahasiswa Universitas Pamulang

Periode Romantisisme: Ketika Perasaan Mengalahkan Logika dan Kritik terhadap Revolusi Industri

Diperbarui: 3 Januari 2025   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Pinterest)

     Periode Romantik (akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19) adalah masa di mana sastra, seni, dan filsafat mengutamakan emosi, intuisi, dan hubungan manusia dengan alam. Periode ini muncul sebagai reaksi  terhadap Zaman Pencerahan yang menekankan rasionalisme dan logika, serta terhadap Revolusi Industri yang membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Artikel ini akan membahas mengapa sastra Romantik lebih mengutamakan perasaan daripada logika dan bagaiman periode ini bereaksi terhadap dampak sosial Revolusi Industri. 

Mengapa Satra Romantik Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logika?

Ada beberapa faktor yang mengutamakan perasaan dalam periode Romantik, yaitu:

  Reaksi terhadap Rasionalisme Zaman Pencerahan
     Sebelum era Romantik, Zaman Pencerahan mendominasi pemikiran dengan penekanan pada logika dan sains. Namun, pendekatan ini dianggap terlalu kaku dan mengabaikan aspek emosional manusia. Para penulis Romantik seperti William Wordsworth dan Samuel Taylor Coleridge percaya bahwa perasaan dan imajinasi adalah cara yang lebih mendalam untuk memahami dunia.

  Fokus pada Pengalaman Pribadi dan Subjektivitas
     Sastra Romantik menempatkan pengalaman pribadi sebagai pusat perhatian, dengan menggambarkan emosi manusia yang kompleks. Dalam Lines Composed a Few Miles Above Tintern Abbey, Wordsworth mengungkapkan hubungan emosionalnya denga alam, yang mencerminkan pentingnya subjektivitas dalam memahami keindahan dunia.

  Keindahan Alam dan Spiritualitas 
     Alam dianggap sebagai sumber inspirasi dan spiritualitas, yang dapat dirasakan melalui emosi. Karya seperti Ode to a Nightiangale oleh John Keats menggambarkan bagaimana hubungan dengan alam membawa kedamaian batin yang sulit dijelaskan melalui logika.

  Penolakan terhadap Materialisme
     Para penulis Romantik menolak materialisme dan fokus pada teknologi yang mendominasi era industrialisasi. Mereka percaya bahwa nilai-nilai emosional dan spiritual harus menjadi prioritas dalam kehidupan manusia.

Reaksi Satra Romantik terhadap Revolusi Industri

  Kritik terhadap Urbanisasi dan Industrialisasi
     Revolusi Industri membawa urbanisasi besar-besaran, menciptakan masalah sosial seperti kemiskinan, polusi, dan eksploitasi buruh. William Wordsworth, dalam The Prelude, menggambarkan keprihatinannya terhadap keindahan pedesaan.

  Perayaan Alam sebagai Penawar Industrialisasi
     Sastra Romantik sering menggambarkan alam sebagai tempat pelarian dari kekacauan kota dan efek negatif industrialisasi. Samuel Taylor Coleridge dalam This Lime-Tree Bower My Prison menunjukkan bagaiman alam menjadi sumber kedamaian dan inspirasi bagi manusia.

  Penekanan pada Kemanusiaan dan Emosi
     Revolusi Industri sering dianggap menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan efisiensi dan produksi di atas kesejahteraan individu. Karya seperti Songs of Innocence and Experience oleh William Blake menyoroti penderitaan buruh anak dan dehumanisasi yang diakibatkan oleh industrialisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline