Lihat ke Halaman Asli

Naufal Rizky Fauzi

Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ISIS; Jejak Hitam Teror Global dan Ancaman di Indonesia

Diperbarui: 2 Januari 2024   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ISIS, atau Islamic State of Iraq and Syria, lahir dari kekacauan pasca-invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003. Pemimpin kelompok ekstremis ini, Abu Musab al-Zarqawi, mendirikan kelompok Al-Qaeda di Irak, yang kemudian menjadi cikal bakal ISIS. Mereka berusaha memanfaatkan kevakuman keamanan dan konflik etnis di Irak.

Pada tahun 2006, al-Zarqawi tewas dalam serangan udara Amerika, dan kelompok ini mengalami restrukturisasi menjadi Negara Islam Irak (ISI) di bawah kepemimpinan Abu Ayyub al-Masri. ISI tetap menjadi ancaman serius dan terus melakukan serangan di Irak.

Perkembangan signifikan terjadi pada tahun 2013 ketika ISI mulai menggabungkan kekuatannya dengan kelompok-kelompok di Suriah. Pada tahun 2014, kelompok ini secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.

Kelompok ini mengusung ideologi radikal Islam yang ekstrem, bermaksud untuk mendirikan negara Islam yang diperintah oleh interpretasi mereka sendiri tentang syariah. Asal usul ideologinya terkait dengan interpretasi yang sempit dan kekerasan terhadap kelompok yang dianggap tidak sesuai dengan keyakinan mereka.

Perkembangan ISIS

Setelah kematian al-Zarqawi pada tahun 2006, kelompok ini berubah menjadi Negara Islam Irak (ISI). Kemudian, pada tahun 2013, mereka mulai menggabungkan kekuatan dengan kelompok ekstremis di Suriah dan secara resmi mendeklarasikan diri sebagai ISIS pada tahun 2014. Di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, ISIS merebut wilayah luas di Irak dan Suriah.

Pro dan Kontra

Beberapa kelompok atau individu yang terpengaruh oleh ideologi ISIS dapat melihatnya sebagai bentuk perlawanan terhadap asing dan tindakan represif pemerintah di wilayah tersebut.

Komunitas internasional secara luas menentang ISIS karena taktik kejam mereka, termasuk pembunuhan massal, penyiksaan, dan penghancuran warisan budaya.

Ancaman di Indonesia

Meskipun geografis terpisah dari konflik di Timur Tengah, Indonesia tidak kebal dari ancaman ISIS. Selama beberapa tahun terakhir, kelompok ini telah mencoba merekrut simpatisan di Indonesia. Serangan terorisme terjadi di beberapa daerah, dan pemerintah Indonesia bersama komunitas internasional terus berupaya memerangi potensi ancaman tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline