Lihat ke Halaman Asli

M Naufal Rizqullah Fahmi

Mahasiswa Universitas Mercubuana

Memahami Model Komunikasi Semiotika Roman Jakobson: Pandangan Mendalam

Diperbarui: 2 Mei 2024   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kniga99.ru

Model Komunikasi Semiotika Roman Jakobson adalah kerangka kerja penting dalam studi komunikasi yang dikembangkan oleh Roman Jakobson, seorang ahli linguistik dan sastra terkenal. Lahir pada 11 Oktober 1896 di Moskow, Rusia, Jakobson adalah seorang pionir dalam bidang linguistik strukturalis dan semiotika. Dia adalah anggota dari kelompok linguis Soviet yang terkenal, "Praha School of Linguistics", di mana dia memperkenalkan konsep-konsep yang menjadi dasar bagi studi linguistik modern.

Jakobson menghabiskan sebagian besar karirnya di berbagai universitas dan institusi di Eropa dan Amerika Serikat. Dia adalah seorang peneliti yang produktif dan berpengaruh, yang menghasilkan karya-karya penting dalam bidang linguistik, sastra, dan semiotika. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pengembangan model komunikasi yang dikenal sebagai "Model Komunikasi Semiotika Roman Jakobson".

Jakobson mengembangkan model komunikasi semiotika ini untuk memberikan kerangka kerja yang lebih terperinci dalam memahami proses komunikasi manusia. Dia tertarik pada peran bahasa dan simbol dalam komunikasi serta bagaimana pesan disandi, disampaikan, dan diterima dalam berbagai konteks budaya dan sosial. Model ini dirancang untuk membantu memahami kompleksitas komunikasi dan faktor-faktor yang memengaruhi pemahaman pesan. 

dokpri

Model komunikasi semiotika Roman Jakobson terdiri dari enam unsur utama:

  1. Pengirim (Emitter): Pengirim adalah individu atau entitas yang memulai proses komunikasi dengan menghasilkan pesan. Mereka menggunakan bahasa atau sistem simbolik lainnya untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Pengirim harus memperhatikan konteks komunikasi, tujuan komunikasi, serta audiensnya.

  2. Pesan (Message): Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan ini bisa berupa kata-kata, gambar, atau simbol lain yang memiliki makna dalam konteks komunikasi tertentu. Pesan harus dirancang dengan jelas agar dapat dipahami oleh penerima.

  3. Penerima (Receiver): Penerima adalah individu atau entitas yang menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim. Mereka harus mendekode pesan untuk memahami maknanya. Penerima juga memperhitungkan konteks, pengirim, dan kode dalam proses ini.

  4. Konteks (Context): Konteks merujuk pada situasi atau kondisi di mana komunikasi terjadi. Ini termasuk faktor-faktor seperti waktu, tempat, budaya, dan latar belakang pengirim dan penerima. Konteks memberikan informasi penting untuk memahami makna pesan.

  5. Kode (Code): Kode adalah sistem aturan atau struktur yang digunakan untuk menyandi dan mendekode pesan. Ini bisa berupa bahasa, sistem simbolik, atau konvensi tertentu yang dimengerti baik oleh pengirim maupun penerima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline