Lihat ke Halaman Asli

Naufal Muzakki

Mahasiswa Statistika Universitas Airlangga

Sepak Bola: Persahabatan atau Perselisihan

Diperbarui: 11 Juni 2023   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rui Costa dan Marco Materazzi menonton keributan supporter saat Derby della Madonnina di Liga Champions 2004/2005 (REUTERS/Stefano Rellandini)

Sepakbola adalah olahraga yang mendunia dan memiliki penggemar yang fanatik di seluruh penjuru dunia. Namun, di balik kepopulerannya, terdapat dua sisi yang saling bertentangan yaitu persahabatan dan perselisihan. 

Artikel ini akan membahas bagaimana sepakbola bisa menjadi alat untuk memperkuat hubungan antarindividu dan antarnegara, namun juga dapat memicu perselisihan dan ketegangan.

Di satu sisi, sepakbola memiliki kekuatan untuk membangun persahabatan. Pertandingan sepakbola membawa orang-orang bersama-sama dari berbagai latar belakang, budaya, dan ras. 

Saat menyaksikan pertandingan, suporter dengan semangat yang sama berkumpul bersama dan berbagi kegembiraan. Bahkan banyak supporter sampai membuat koreografi  berupa tifo yang menggambarkan simbol dari tim yang mereka dukung, contohnya seperti suppporter Persija Jakarta yang membuat tifo dengan gambar macan yang sesuai dengan julukan Persija Jakarta yaitu Macan Kemayoran. Mereka saling mendukung dan menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat melalui cinta mereka terhadap tim yang sama. 

Di luar lapangan, sepakbola juga dapat menjadi alat diplomasi antarnegara. Pertandingan persahabatan antara negara-negara dapat meningkatkan hubungan diplomatik dan memperkuat kerja sama lintas batas. 

Turnamen seperti UEFA Champions League hingga Olimpiade sekalipun menjadikan wadah memupuk tali persahabatan antar tim dari negara yang berbeda, mereka dapat saling mengenal satu sama lain, merasakan bermain dengan suasana yang berbeda dengan negara asal serta dapat mempelajari strategi atau taktik baru dari tim yang mereka lawan saat itu.

Namun, di sisi lain, sepakbola juga dapat memicu perselisihan. Saat rivalitas antartim memanas, gairah dan emosi suporter sering kali melebihi batas. Bentrokan fisik dan kekerasan sering terjadi baik di dalam maupun di luar stadion. 

Selain itu, isu-isu sosial dan politik juga dapat mempengaruhi dunia sepakbola. Kontroversi seperti rasisme, pelecehan, atau konflik politik dalam tim atau antarnegara dapat menimbulkan ketegangan dan perselisihan yang serius. Kejadian pelemparan barang dari area supporter hingga masuk ke lapangan sudah berkali-kali terjadi di dunia sepakbola, Dimitri Payet pernah menjadi korban pelemparan dari supporter lawan, saat itu Dimitri Payet dan timnya O.M Marseille sedang bertanding melawan OGC Nice di laga liga Prancis tanggal 22 Agustus 2021. 

Payet mendapatkan serangan lemparan botol dari supporter Nice saat ingin mengambil sepak pojok, Payet merespon dengan melempar balik botol yang diarahkan kepadanya yang mengakibatkan supporter Nice marah dan berbondong-bondong menerobos pagar tribun dan memasuki lapangan hingga berniat menyerang Payet.

 Keributan tersebut bahkan bukan hanya melibatkan supporter Nice namun juga tim kepelatihan Marseille tersulut emosi hingga adanya kejadian salah satu fisioterapis O.M Marseille Pablo Fernandez memukul salah satu supporter Nice sampai supporter tersebut harus dilarikan ke rumah sakit akibat cedera akibat pukulan di dada. 

Walaupun pihak keamanan cepat merespon untuk mengahalau keributan berlarut lama, namun disayangkan pertandingan harus dihentikan akibat keributan tersebut dikala pertandingan masih berjalan 75 menit dan skor 1-0 untuk keunggulan O.M Marseille.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline