Lihat ke Halaman Asli

Strategi Pengembangan UMKM, Mahasiswa KKN Undip Menyusun Perhitungan HPP Produk Asap Cair di Desa Kataan

Diperbarui: 28 November 2023   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi/04 Oktober 2023

[Temanggung, Jawa Tengah] -Dalam rangka strategi pengembangan UMKM, mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Naufal Dwi Hidayat, membantu menyusun perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) produk asap cair berbahan baku batang tembakau yang dihasilkan oleh UMKM Ngudi Makmur I Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Sosialisasi penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) produk Asap Cair dari batang tembakau ini dilakukan dengan menjelaskan cara atau langkah dalam melakukan perhitungan melalui pertimbangan aspek-aspek  yang dihitung di dalamnya. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk melakukan pengukuran efisiensi produksi dan pengendalian biaya melalui perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Desa Kataan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Berada di bawah lereng Gunung Sindoro dan berhawa sejuk, menjadikan sebagian besar masyarakat Desa Kataan bergerak dalam sektor pertanian dan perkebunan, khususnya sebagai penghasil tembakau dan cabai. Untuk menunjang potensi tersebut, maka diproduksi asap cair berbahan baku batang tembakau oleh Kelompok Tani Ngudi Makmur I yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Asap cair tersebut bermanfaat sebagai pengusir hama, pestisida nabati, disinfektan, dan pengawetan makanan. Hasil produksi asap cair oleh Kelompok Tani Ngudi Makmur I tidak hanya digunakan untuk kegiatan pertanian dan perkebunannya sendiri, namun juga diperdagangkan untuk meningkatkan penghasilan. 

Selama ini, sudah dilakukan proses perdagangan produk asap cair dari batang tembakau oleh UMKM Ngudi Makmur I. Akan tetapi, terdapat permasalahan dalam penentuan harga jual produk asap cair tersebut. UMKM tidak mengetahui apakah harga jual yang ditetapkan itu sesuai (pas),terlalu mahal, atau justru terlalu murah, dikarenakan mereka belum melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan menganalisisnya. Maka dari itu, mahasiswa berinisiatif untuk mensosialisasikan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) kepada UMKM Ngudi Makmur I untuk menentukan harga jual yang optimal sehingga dapat mengambil keputusan yang strategis. 

Dokumen Pribadi/04 Oktober 2023

Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan konsep yang krusial dalam akuntansi keuangan dan pajak, di mana merinci total biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk atau jasa selama satu periode bisnis. Sayangnya, Kelompok Tani Ngudi Makmur I yang bergerak di bidang pertanian, perhitungan HPP belum diterapkan secara tepat. Ini menciptakan kendala penting karena tanpa pemahaman yang baik mengenai HPP, mereka kesulitan untuk mengidentifikasi dengan pasti biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi asap cair mereka. Sebagai hasilnya, sulit untuk menentukan harga jual yang sesuai sehingga mendapatkan keuntungan yang optimal. Oleh karena itu, penting bagi Kelompok Tani Ngudi Makmur I untuk segera menerapkan penghitungan HPP yang tepat dan akurat guna mendukung keberlanjutan bisnis mereka dan meningkatkan profitabilitasnya. 

Penghitungan HPP produk asap cair dari batang tembakau grade 3

Dengan penghitungan HPP, Kelompok Tani Ngudi Makmur I dapat melakukan estimasi berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk memproduksi asap cair sehingga dapat melakukan perencanaan dan pelaksanaan proses produksi dengan matang. Selain itu, penghitungan HPP ditujukkan agar Kelompok Tani Ngudi Makmur I mengetahui berapa harga jual yang tepat untuk produk asap cair yang dibuatnya dengan tidak mematok harga yang terlalu rendah maupun harga yang terlalu tinggi namun tetap dapat memaksimalkan profit yang didapatkannya. Pada intinya, Kelompok Tani Ngudi Makmur I dapat menentukan kebijakan mengenai apa yang harus dipersiapkan dan apa yang harus dilakukan dalam proses produksi hingga proses distribusi nantinya melalui pertimbangan HPP.

Penghitungan HPP produk asap cair dari batang tembakau grade 3

Sosialisasi perhitungan HPP dilakukan dengan metode observasi, tanya jawab, dan ceramah. Pertama, mahasiswa melakukan observasi terkait bahan, alat, dan aspek lainnya yang diperlukan untuk memproduksi asap cair dari batang tembakau. Mahasiswa juga melakukan tanya jawab kepada Kelompok Tani Ngudi Makmur I untuk mengonfirmasi terkait bahan, alat, dan aspek-aspek tersebut sekaligus juga harga realnya di pasaran. Setelah itu, mahasiswa melakukan penghitungan dari aspek-aspek yang sudah diketahui untuk menentukan HPP produk asap cair tersebut. Kemudian mahasiswa mensosialisasikan terkait cara penghitungan HPP produk asap cair dari batang tembakau kepada Kelompok Tani Ngudi Makmur I. Dengan demikian, diharapkan Kelompok Tani Ngudi Makmur I dapat memahami terkait cara penghitungan HPP sehingga dapat diterapkan dan disesuaikan sesuai perubahan kondisi. 

Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi perhitungan HPP produk asap cair dari batang tembakau kepada Kelompok Tani Ngudi Makmur I, mampu menjawab permasalahan dan menjadikan solusi terkait penetapan harga jual yang optimal. Dengan demikian, Kelompok Tani Ngudi Makmur I dapat melakukan perencanaan anggaran dan kontrol biaya untuk menentukan optimalisasi penghitungan laba bersih yang telah ditetapkan targetnya. Selain itu, dengan penghitungan HPP produk asap cair tersebut, diharapkan terjadinya peningkatan efisiensi operasional dan menjadi solusi dalam pengambilan keputusan strategis.

Penulis : Naufal Dwi Hidayat (Mahasiswa Undip)
Dosen Pembimbing KKN : Dr. Dra. Susiana Puwantisari, M. Si.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline