Lihat ke Halaman Asli

Naufal Daffa

Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Feodalisme di Indonesia: Antara Tradisi Jawa dan Pengaruh Islam

Diperbarui: 31 Januari 2025   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bendera merah putih yang dikibarkan si pesisir pantai (Sumber: unsplash.com)

Feodalisme merupakan sistem sosial yang menempatkan kekuasaan di tangan segelintir elite dengan struktur hierarkis yang kaku. Di Indonesia, jejak feodalisme masih tampak jelas, terutama dalam budaya Jawa yang memiliki sistem sosial berbasis kebangsawanan, serta dalam praktik keagamaan Islam yang berkembang di Nusantara.

Feodalisme dalam Tradisi Jawa

Budaya Jawa dikenal dengan struktur sosialnya yang kuat, di mana pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Majapahit dan Mataram masih terasa. Sistem kebangsawanan, patronase, serta penghormatan terhadap raja atau pemimpin masih melekat dalam kehidupan masyarakat. Konsep "manunggaling kawula gusti" menggambarkan hubungan antara rakyat dan pemimpin sebagai sesuatu yang harmonis tetapi juga hierarkis.

Selain itu, bahasa Jawa memiliki tingkatan yang mencerminkan stratifikasi sosial, seperti ngoko, madya, dan krama. Sistem ini memperlihatkan bagaimana pola komunikasi dalam masyarakat dibentuk oleh relasi kuasa dan penghormatan.

Islam dan Dinamika Feodalisme

Kedatangan Islam membawa perubahan dalam struktur sosial Jawa, tetapi tidak sepenuhnya menghapus jejak feodalisme. Islam di Indonesia berkembang dengan pendekatan sufistik yang cenderung akomodatif terhadap budaya lokal, sehingga unsur feodalisme tetap lestari. Misalnya, peran para ulama, kyai, dan habib dalam masyarakat sering kali menyerupai hierarki feodal, di mana mereka menjadi figur yang dihormati dan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial-politik.

Dalam banyak tradisi pesantren, hubungan antara santri dan kyai juga menyerupai struktur feodal, di mana kyai memiliki otoritas absolut atas murid-muridnya. Bahkan dalam beberapa kasus, gelar kebangsawanan dan keagamaan bergabung, seperti keturunan para wali atau sultan yang tetap dihormati hingga kini.

Feodalisme di Era Modern

Meskipun Indonesia telah mengadopsi sistem demokrasi, warisan feodalisme masih terlihat dalam praktik politik dan birokrasi. Struktur sosial yang menempatkan pemimpin sebagai figur yang harus dihormati tanpa kritik masih bertahan, terutama di daerah-daerah yang memiliki sejarah kerajaan. Selain itu, dinasti politik yang mengandalkan hubungan kekerabatan menunjukkan bahwa pola feodal masih melekat dalam sistem pemerintahan.

Dalam ranah keagamaan, penghormatan berlebihan terhadap tokoh agama juga dapat melanggengkan pola feodal. Keberadaan ormas keagamaan besar sering kali mencerminkan struktur hierarkis yang sulit digugat oleh anggota-anggotanya.

Feodalisme dalam budaya Jawa dan Islam di Indonesia tidak dapat dilepaskan begitu saja. Budaya patronase, stratifikasi sosial, dan penghormatan terhadap elite masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Tantangan bagi bangsa ini adalah bagaimana menyeimbangkan penghormatan terhadap tradisi dengan nilai-nilai demokrasi dan kesetaraan dalam kehidupan sosial dan politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline