Lihat ke Halaman Asli

Mengembalikan Fitrah dengan Muhasabah

Diperbarui: 22 November 2021   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berbicara atau membahas soal hati, maka kita secara tidak langsung membahas salah satu bagian tubuh manusia yang paling pokok.  Dimana Dari organ kecil yang ada dalam tubuh manusia itulah segala bentuk perbuatan manusia tercipta, baik yang buruk maupun yang baik. 

Di dalam Hati kecil manusia inilah Allah Azza wa jalla menyematkan sebuah fitrah kepada hambanya, yang dengan Fitrah itu manusia dapat merasakan tumbuh kembangnya iman dari seorang hamba kepada tuhannya.

 Ini berarti Hati juga merupakan landasan yang utama bagi Manusia agar mendapat kebahagiaan dan kemuliaan baik itu dunia maupun di Akhirat. Hal ini pun juga telah disabdakan  Oleh Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Yang berbunyi :

.

Yang artinya : "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)" (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Permasalahan Manusia yang sangat sering terlintas dalam hatinya adalah Iri dan Dengki. Dimana Problematika ini selalu muncul dalam benak hati kita ketika kita melihat Orang lain bahagia dan memiliki sesuatu yang kita tidak atau belum mempunyai nya.

 Kadang-kadang manusia itu iri dengan teman nya yang terlihat bahagia dalam hal-hal keduniawiaan, Lalu mereka merasa Minder atau marah terhadap dirinya sendiri karena tidak mampu memiliki hal yang sama seperti apa yang mereka lihat pada temannya. 

Hal-hal seperti iri dan dengki tadi tercipta karena seseorang membuat pedoman kebahagiannya sama dengan kebahagiaan teman-teman nya, Padahal Yang memberikan sebuah kebahagian dalam hidup Manusia itu adalah pencipta nya.dan kebanyakan dari kita lupa akan hal itu.

Masalah hati manusia juga tak lepas dari dosa-dosa mereka yang telah lampau. Dimana manusia selalu ingin menyesali dan bertaubat atas segala kesalahan-kesalahanya, namun mereka telah hanyut dalam kegelisahan hati yang mengakibatkan mereka ragu utuk bertaubat kepada Allah Ta'ala. 

Mereka terlalu rapuh untuk Mengungkap-kan rasa penyesalan atas dosa-dosa yang mereka lakukan kepada Tuhannya. Dan seperti yang telah kita ketahui semua itu adalah perbuatan Setan yang membisikan keraguan pada hati manusia. Sehingga manusia selalu berkata pada hati kecilnya ketika ingin bertaubat "Apakah dosa-dosa ku ini bisa dihapuskan oleh Allah setelah aku Bertaubat kepada-Nya, saya ragu karena banyak nya dosa yang telah saya perbuat.

Padahal Allah Ta'ala itu maha pengampun dan maha pengasih, Yang mana ketika seorang hamba ingin bertaubat dan menyesali kesalahannya Allah selalu membuka-kan pintu taubat Nya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline