Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Naufal Amin

Calon Politisi

Identitas Nasional Indonesia sebagai Karakter Masyarakat

Diperbarui: 7 April 2020   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

negara merupakan sebuah wilayah atau daerah dengan tatanan sistematis dan berdaulat untuk membuat peraturan diatas seluruh masyarakatnya.  jikalau kita berbicara tentang negara, maka sebuah negara tidak akan terlepas dengan identitas negara tersebut yang menjadi ciri khas atau jati diri dari negara tersebut. 

setiap negara pastinya memiliki identitas agar dapat dikenal dalam lebih luas oleh negara-negara lainnya. layaknya negara-negara lainnya, indonesia sendiri memiliki banyak identitas nasional, seperti Pancasila, lambang garuda sebagai simbolis negara indonesia, semboyan Bhineka tunggak ika dll. 

dari sekian banyaknya identitas negara indonesia, semuanya berasal dari kondisi sosial dan lingkungan masyarakat agar menjadi masyarakat yang madani dan sejahtera supaya dapat merespon adanya globalisasi dan era 4.o. 

Dalam perkembangan era globalisasi saat ini, asumsi penulis sendiri bahwasanya masyarakat dan pemerintahan seiring lamanya indonesia merdeka tahun 1945 semakin menjauh dari nilai dan asas dasar identitas negara kita indonesia. 

kita berikan contoh berupa semboyan bhineka tunggal ika. jikalau kita bisa pahami lebih spesifik tentang dasar dari adanya semboyan ini, semboyan ini merupakan semboyan yang menganut paham konsep pluralisme yaitu paham yang meyakini akan adanya perbedaan. 

yang menjadi polemik, apakah dalam era globalisasi seperti saat ini kita masih mendapati kita bersatu dalam perbedaan? ini menjadi pertanyaan dasar untuk menyikapi banyaknya terjadi banyak perselisihan karena perbedaan.

kita ambil contoh perbedaan keyakinan, baru-baru ini terdapat sebuah tweet yang menyinggung tentang adanya diskriminasi terhadap perbedaan keyakinan, yang dimana inti dari tweet tersebut mengatakan " kenapa orang yang berpindah ke agama islam dipuji, sedangkan orang islam berpindah ke agama kristen di hina dan di intimidasi". 

hal ini menjadi sebuah pernyataan yang menyadarkan kita bahwasanya banyaknya terjadi dikriminasi dan tidak toleran terhadapa umat kristen minoritas di indonesia. 

bukankan ideologi negara kita pancasila menjunjung tinggi hak individu atau humanisme dan juga negara kita yang berpaham pancasila tidak ada sangkut pautnya dengan aliran sekularisme, perlu ditegaskan kembali bahwasanya negara indonesia merupakan negara nasionalisme.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline