Lihat ke Halaman Asli

Naufal Al Zahra

Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSIL

Sjafruddin Prawiranegara Sang Pencetus Oeang Republik Indonesia (ORI)

Diperbarui: 31 Maret 2022   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Sjafruddin Prawiranegara, (Sumber gambar: Wikipedia Indonesia/Stella Maris)

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, perhatian dan pikiran sejumlah tokoh Republik Indonesia tertuju pada berbagai upaya untuk mengisi masa depan bangsa mereka. Salah satu tokoh yang turut memikirkan ihwal masa depan bangsa Indonesia ialah Sjafruddin Prawiranegara (1911-1989).

Sjafruddin termasuk pada sebagian kecil dari tokoh republik yang memiliki rekam jejak kepemimpinan cemerlang. Ia telah berjasa karena berinisiatif mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat, menjadi sosok di balik kebijakan Gunting Sjafruddin, satu-satunya Gubernur De Javasche Bank dari kalangan bumiputra, Gubernur Bank Indonesia (BI) Pertama, dan tokoh teras Masjumi, partai Islam terbesar sepanjang sejarah Indonesia, serta masih banyak yang lainnya.

Tak hanya itu, Sjafruddin juga adalah sosok di balik pencetusan mata uang pertama Republik Indonesia. Ia mengemukakan pentingnya mata uang sendiri sebagai identitas juga alat perjuangan bagi Indonesia yang baru saja merdeka.

Ajip Rosidi dalam buku Sjafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT (2011) mengisahkan bahwa tak berselang lama pasca Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan di Jakarta, Sjafruddin selaku pencetus ide pencetakan uang sekaligus staf Kementerian Keuangan diutus dari Bandung menuju Jakarta untuk menyampaikan usul pencetakan mata uang.

Sesampainya di Jakarta, Sjafruddin yang ditemani Oekar Bratakoesoemah terlebih dahulu menemui Presiden Sukarno. Setelah itu, baru keduanya bertemu dengan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Bersama dengan Hatta, Sjafruddin terlibat diskusi yang agak alot. Hatta sempat meragukan ide pencetakan uang baru itu karena khawatir disorot oleh dunia internasional sebagai pemalsu uang. Tetapi, pada akhirnya Hatta yang juga ahli ekonomi sadar akan pentingnya kehadiran mata uang sendiri.

Perbincangan antara kedua tokoh itu ditindak lanjuti dengan dibentuknya sebuah komite Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia oleh Menteri Keuangan. Komite ini bertugas untuk merencanakan dan merealisasikan pencetakan mata uang baru bagi Republik Indonesia yang diberi nama ORI (Oeang Republik Indonesia).

Pada awalnya, usaha komite ini kerap kali mengalami hambatan dikarenakan menteri keuangan sering berganti. Baru, ketika Sjafruddin didaulat menjadi Menteri Keuangan pada 1946, usaha komite ini makin diprioritaskan.

Lika-Liku Pencetakan ORI

Proses pencetakan uang baru ini pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan oleh Sjafruddin. Terdapat berbagai kesulitan dan kendala yang mengiringi proses realisasi pencetakan mata uang Indonesia, terutama ketika tentara Sekutu yang diikuti oleh tentara NICA yang dengan muslihatnya membatasi teritori Republik Indonesia hanya di wilayah Sumatra, Jawa, dan Madura.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline