Lihat ke Halaman Asli

Naufal Alwin Hanafi

mahasiswa aktif Psikologi S1 Universitas Negeri Yogyakarta

Luka dalam Cinta Psikologi: Untuk Kamu yang Selalu Gagal dalam Cinta

Diperbarui: 14 Desember 2023   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unsplash.com

Cinta dan luka adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan ketika kita hidup dalam dunia ini. Hakikatnya sendiri, manusia tidak bisa terlepas dari rasa cinta, baik cinta yang sudah kita dapatkan maupun cinta yang belum kita dapatkan. 

Cinta sejatinya tidak bisa hilang ketika tidak dihilangkan, namun jika ketika kita kehilangan orang atau sesuatu yang kita cintai, maka kita cenderung akan merasakan luka. 

Ketika kita mencintai seseorang, memang luka kadang tidak berdampingan dengan rasa cinta, namun karena tidak ada yang kekal dunia ini, maka kita pasti kehilangan orang yang tidak bisa kita miliki, dan hal itu bisa mengantarkan kita kearah luka. 

Dalam pandangan Psikologi, ternyata ada cara yang efektif untuk kita supaya terhindar dari luka, yaitu dengan tidak menciptakan luka itu sendiri. Ada pepatah yang mengatakan "mencegah lebih baik dari ada mengobati" itu benar teman-teman. 

Yang kita tahu memang  ketika kita ingin mencegah sesuatu hal buruk terjadi, maka minimal kita sudah harus tau apa-apa saja hal yang harus kita hindari yang memiliki kecenderungan untuk menjadi luka. 

Oleh sebab itu kita harus selalu waspada dan harus memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui resiko yang berpotensi membuat luka dalam hidup kita.

Teman-teman, psikologi positive menanggapi serius untuk hal ini, karena yang kita tahu telah banyak hal-hal yang menyayat hati akhir-akhir ini dikarenakan luka baik dari luar maupun dalam diri seseorang. 

Banyak kasus-kasus saat ini seperti bunuh diri, self harm, kenalakan remaja, dan masih banyak lagi yang memang dihasilkan karena luka. Banyak hal-hal pengobatan yang ada didalam Psikologi untuk menyelesaikan kasus ini, namun apakah efektif? Jawabannya adalah efektif, namun ada beberapa riset yang mengatakan bahwa penjegahan lebih efektif dari pada pengobatan. 

Oleh sebab itu yang harus kita pahami bahwa dengan memahami konsep ini, kita diharapkan mampu untuk berusaha menjauhkan diri kita atau lingkungan kita dari luka, supaya tidak terlalu jauh dan merugikan diri kita sendiri.

Lalu bagaimana? Peencegahan luka ini bisa kita lakukan dengan antisipasi dan melihat sebenarnya apa pemicu luka dalam sebuah hubungan. Dalam sebuah hubungan banyak orang yang mengatakan "aku gaenak buat nolak dia" atau "aku sebenernya udah tau akhirnya seperti apa, tapi jalanin dulu aja" atau bahkan "aku yakin dia mau sama aku". Nah yang kita bisa lihat dari situ adalah perkataan kita menuju luka sebenarnya memiliki pola teman-teman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline