Lihat ke Halaman Asli

Naufal AchmadAlbani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (Difabel TULI)

Tsunami Covid-19 di India

Diperbarui: 8 Mei 2021   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image bakar jasad covid-19 di India

Beberapa hari berita di televisi ataupun di media sosial ramai menyiarkan tentang adanya bencana di India, yaitu banyaknya korban meninggal yang diakibatkan covid-19, dan mereka menyebutkan  ''tsunami covid-19''. Saat ini India memecahkan rekor sebagai negara mencatat kasus covid-19 terbesar dalam satu harinya, menurut laporan dari India, kasus harian covid-19 sebanyak 314.835 kasus. Jumlah yang sangat banyak sekali.

Menurut berita yang dilaporkan the independent masyarakat di India merasa yakin bahwa negaranya telah berhasil dalam menanggulangi kasus covid-19 pada bulan september 2020, kondisi saat ini membuat masyarakat di India mengabaikan prokes (protokol kesehatan), sehingga menyebabkan penularan kembali meningkat.

Negara india melakukan pelanggaran dengan melaksanakan acara ritual keagamaan yang menyebabkan penularan covid-19 kembali memakan banyak korban, selain menghadiri acara keagamaan dan menghadiri acara pernikahan, hal lain yang menyebabkan peningkatan kasus covid-19, karena banyak masyarakat yang menolak untuk melakukan vaksin.

Kasus di India ini harus dijadikan pelajaran untuk kita seluruh warga negara Indonesia, bahwa kita harus tetap dan selalu menjaga kesehatan, menaati semua protokol kesehatan yang telah diumumkan oleh pemerintah, baik di televisi maupun di media sosial.

Upaya pemerintah untuk menanggulangi lonjakan kasus covid-19 yang baru-baru ini dilaksanakan yaitu dengan melaksanakan vaksin yang dilakukan secara bertahap, mulai dari pejabat pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, ASN/PNS, lansia, tenaga pendidik, TNI dan masyarakat umum. Sebagai warga negara yang baik, kita harus mendukung program vaksinasi demi untuk berkelanjutannya kehidupan bangsa dan negara untuk keselamatan diri kita dan supaya perekonomian kembali meningkat.

Namun sangat disayangkan, masih banyak masyarakat, khususnya di daerah masih menganggap remeh terhadap kasus covid-19, tidak sedikit mereka yang mengabaikan protokol kesehatan, masih banyak yang tidak memakai masker, banyak anak muda yang berkerumun sambil makan-makan di cafe, dan para penjual di pasar pasar pun tidak memakai masker.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline