Lihat ke Halaman Asli

Metode Akuntansi Biaya: Material Flow Cost Accounting

Diperbarui: 10 Januari 2024   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/juliekinnear.com

1. Pengertian Material Flow Cost Accounting

Material Flow Cost Accounting (MFCA) adalah metode akuntansi biaya berbasis produksi terbaru. metode ini  berasal dari kata material (bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk), flow (proses dimana suatu produk diproduksi), dan cost accounting (menghitung harga pokok suatu produk yang diproduksi). Akuntansi biaya aliran material adalah salah satu alat paling dasar dan alat manajemen lingkungan yang mengukur aliran material dan inventaris dalam suatu proses atau lini produksi dalam satuan fisik dan moneter dengan menggabungkan informasi fisik dan moneter dalam satu model akuntansi.

Material Flow Cost Accounting dapat dikatakan sebagai salah satu metode akuntansi manajemen lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi dampak dan biaya lingkungan pada saat yang bersamaan. Namun, dasar dari MFCA adalah mencari cara untuk mengurangi biaya dengan mengurangi limbah, sehingga meningkatkan produktivitas bisnis. 

Konsep Material Flow Cost Accounting didasarkan pada input yang terdiri dari biaya material (jumlah fisik material yang terlibat dalam berbagai proses produksi, seperti harga pembelian); biaya sistem (seluruh biaya pemrosesan dalam organisasi, seperti personel, penyusutan, transportasi dan biaya pemeliharaan); biaya limbah (biaya yang dikeluarkan untuk memastikan barang positif dan negatif keluar dari perusahaan dalam bentuk air limbah, energi, produk sampingan, dan emisi). Keuntungan dari penggunaan model MFCA adalah dapat meningkatkan laba dan produktivitas (internal) serta mengurangi dampak negatif ke lingkungan (eksternal) yang selanjutnya berkontribusi dalam pengembangan keberkelanjutan perusahaan (corporate sustainable development).

2. Sejarah MFCA

Metode ini dikembangkan di Jerman pada 1980-an dan terkait dengan pendekatan seperti keseimbangan lingkungan, akuntansi biaya aliran, dan "Reststoffkostenrechnung". Metode ini menjadi sukses besar di Jepang pada tahun 2000-an. Hingga tahun 2010 sebanyak 300 perusahaan telah menerapkan pendekatan MFCA, yang sangat didukung oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 2011 Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) menerbitkan norma tentang MFCA (yaitu EN ISO 14051:2011). Pada tahun 2020 dilakukan analisis terhadap 73 studi kasus tentang pengalaman yang telah dibuat perusahaan saat menerapkan MFCA termasuk faktor keberhasilan dan hambatan.

3. Tujuan MFCA

Tujuan MFCA adalah untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan ekonomi melalui peningkatan penggunaan material dan energi. Sejak tahun 2011, spesifikasi ISO 14051 telah memberikan kerangka kerja menyeluruh untuk MFCA. Untuk meningkatkan efisiensi material dan energi, MFCA bertujuan untuk

  • Meningkatkan transparansi aliran material dan energi serta biayanya masing-masing
  • Mendukung pengambilan keputusan organisasi di berbagai bidang seperti rekayasa proses, perencanaan produksi, pengendalian kualitas, desain produk, dan manajemen rantai pasokan
  • Meningkatkan koordinasi dan komunikasi penggunaan material dan energi dalam organisasi.

pinterest.com/Peter Paul

4. Prosedur MFCA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline