Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Pendapatan Ojol Dalam Kebutuhan Sehari-hari

Diperbarui: 3 Desember 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20220919/Sengsara-Driver-Ojol-Digilas-Kenaikan-Harga-BBM/

Ojek online (ojol) telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat urban di era digital. Selain menjadi solusi transportasi yang efisien, profesi ini juga menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang. Namun, di balik fleksibilitasnya, muncul berbagai tantangan, terutama terkait stabilitas pendapatan dan kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Artikel ini mengeksplorasi pengaruh pendapatan ojol terhadap kualitas hidup para pengemudi, berdasarkan survei yang dilakukan pada komunitas ojol.


Pendapatan yang Tidak Selalu Stabil :

Pendapatan dari ojol sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah pesanan, waktu kerja, hingga kebijakan perusahaan terkait bonus dan insentif. Berdasarkan survei, sekitar 60% responden merasa bahwa pendapatan mereka sering tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan harian.Sebagian besar pengemudi juga mengaku harus bekerja lebih dari 8 jam sehari agar penghasilannya cukup. Bahkan, hanya 20% yang mampu menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung, sementara sebagian besar lainnya harus mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendesak.


Dampak Kenaikan Biaya Hidup :

Kenaikan biaya hidup menjadi tantangan tambahan bagi pengemudi ojol. Mayoritas responden menyatakan bahwa pendapatan mereka kini semakin tergerus oleh inflasi dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok.

"Dulu saya masih bisa menyisihkan uang untuk tabungan, tapi sekarang hampir semua pendapatan habis untuk biaya hidup," ujar salah satu responden.


Peran Perusahaan dan Pemerintah :

Dukungan dari perusahaan ojol memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan pengemudi. Sayangnya, banyak responden mengaku tidak puas dengan bonus dan insentif yang diberikan. Selain itu, perlindungan seperti asuransi kesehatan dan program bantuan lainnya dinilai masih kurang.

Pemerintah juga dapat berperan dengan menyediakan kebijakan yang mendukung pekerja di sektor informal. Misalnya, melalui program subsidi bahan bakar atau pelatihan kewirausahaan untuk membantu pengemudi mendapatkan penghasilan tambahan.


Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Pengemudi Ojol

Agar pendapatan ojol lebih optimal dan berkelanjutan, diperlukan langkah kolaboratif dari berbagai pihak:


1. Perusahaan Ojol: Meningkatkan bonus, insentif, serta menyediakan program asuransi dan bantuan kesehatan.

2. Pemerintah: Memberikan subsidi bahan bakar, mengendalikan inflasi, dan menyediakan pelatihan keterampilan tambahan bagi pengemudi.

3. Pengemudi: Mencari peluang untuk diversifikasi pendapatan, seperti bergabung dalam komunitas kewirausahaan atau memanfaatkan waktu luang untuk pekerjaan tambahan.


Kesimpulan

Profesi sebagai pengemudi ojol menawarkan peluang pendapatan yang fleksibel, tetapi tantangan seperti ketidakstabilan penghasilan dan kenaikan biaya hidup sering menjadi kendala. Dengan dukungan yang tepat dari perusahaan, pemerintah, dan pengemudi itu sendiri, sektor ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar, baik bagi individu maupun masyarakat.


Sumber :

Wawancara pengemudi ojol di karawang 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline