Lihat ke Halaman Asli

Mengelola Emosi di Era Digital: Perspektif Filsafat Stoikisme

Diperbarui: 8 Januari 2025   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Era digital telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti komunikasi instan, akses tak terbatas terhadap informasi, dan hiburan yang bisa dinikmati kapan saja. Namun, di balik semua kemajuan ini, terdapat berbagai tantangan emosional yang muncul, seperti kecemasan akibat media sosial, ketergantungan pada perangkat, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna. Dalam menghadapi situasi ini, filsafat Stoikisme menawarkan panduan yang berharga untuk mengelola emosi dengan bijaksana.

Mengapa Era Digital dapat Memicu Emosi yang Berlebihan?

1. Terlalu banyak menperoleh Informasi:

Informasi yang terus-menerus masuk, baik tetapi jadi terjadi overload dalam menerimanya meng-akibatkan berita buruk atau opini di media sosial, sering kali membuat kita merasa cemas atau kewalahan.

2. Kesenjangan status Sosial:

Media sosial sering membuat kita membandingkan diri dengan orang lain, yang dapat memicu rasa tidak puas atau rendah diri.

Prinsip Stoikisme untuk Mengelola Emosi di Era Digital

Latihan Mengelola Emosi:

Emosi seperti kemarahan, kecemburuan, atau kecemasan sering kali muncul akibat cara kita memandang situasi. Dengan mengubah perspektif kita, kita dapat belajar mengendalikan emosi tersebut.

Penerapan: Apabila Anda merasa cemburu terhadap kesuksesan orang lain yang Anda lihat di media sosial, ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik dan berbeda.

Membatasi Paparan Informasi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline