Lihat ke Halaman Asli

Nur Haryono

Pengelola Stockist NASA AB.294 Yogyakarta

Bapak, Anak, dan Keledai Tua

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Alkisah, disebuah negara maju ada seorang bapak yang hidup dengan anaknya. Mereka mempunyai seekor keledai tua yang setia menemani kemanapun keluarga iu pergi.

Suatu hari, mereka berdua bersama keledainya berjalan pergi kekota. Anaknya duduk di punggung keledainya dan bapaknya menuntun keledainya itu ke kota. Di tengah jalan, ada orang melihat mereka dan mereka berkata : "Ih....anak gak berbakti sama orang tuanya. Masak bapaknya yang jalan...!"

Mendengar omongan dari orang-orang tersebut akhirnya mereka bertukar tempat supaya tidak jadi omongan orang lain. Akhirnya gantian bapaknya yang duduk di punggung keledai sedangkan anaknya yang menuntun keledainya.

Tak berapa lama, mereka berpapasan dengan orang lain lagi. Dan orang itupun berkata : "Dasar orang tua tak sayang anak. Masak anaknya suruh jalan sedangkan orang tuanya enak-enak duduk di punggung keledai...!".

Mendengar ucapan orang tersebut, akhirnya mereka mengubah strategi jalan mereka. Akhirnya mereka berdua duduk diatas punggung keledai mereka dan melanjutkan perjalanan. Tak berapa lama, merka kembali bertemu dengan orang lain. Mereka pun dicibir dengan kata-kata yang lebih menyakitkan. "Orang yang tak punya rasa kasihan. Masak keledaitua kaya gitu ditunggangi dua orang."

Akhirnya mereka pun turun dan dan kembali melanjutkan perjalanan. Mereka berjalan bersama sama dengan keledai mereka. akhirnya setelah agak jauh berjalan dan mereka berpapasan dengan orang -orang mereka sampailah mereka didekat kota. Disebuah warung yang mereka lewati, mereka mendengarkan orang yang sedang membicarakan mereka. "Orang yang bodoh... Buat apa membawa keledai kalau hanya dituntun doang. Mendingan ditaruh dirumah saja gak nyusahin."

Pak tua dan anaknyapun hanya saling berpandangan sedangkan keledainya hanya diam membisu. Mereka bingung. Apa yang harus mereka lakukan.

Anda tahu maksud cerita tersebut....?

Betul....!!!

Tidak ada yang baik dimata orang lain. Kebanyakan orang hanya melihat sisi jelek/buruk dari orang lain. Mereka hanya senang membicarakan kejelekan orang lain dari pada kebaikannya. Jika kita hanya ikut-ikutan kata orang lain, maka kita akan seperti paktua, anak dan keledainya yang tak punya prinsip dan selalu mengikuti kata orang lain. Mereka selalu melakukan apa yang orang lain lakukan. Mereka tidak mau dikatakan bodoh,kurang kerjaan dan lainya. mereka hanya mencari keamanan buat diri mereka.

Sekarang terserah anda.....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline