Lihat ke Halaman Asli

Kemiripan Presiden Prabowo Subianto dan Donald Trump Dalam Proyeksi Masa Depan Negara

Diperbarui: 28 Januari 2025   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.Presiden Prabowo Subianto sedang menelepon presiden terpilih AS Donald Trump, Minggu (10/11/2024) malam.Trump memuji Prabowo.

SETELAH kembali menjadi presiden AS dan tidak lama setelah resmi di lantik jadi presiden negeri paman Syam, Donald Trump melakukan banyak terobosan yang mengundang kontroversial.

Donald Trump memenuhi janji kampanyenya, dengan mereformasi birokrasi yang menurutnya masih rapuh dari periode sebelumnya. Sebuah upaya konkret untuk menyelesaikan problem bangsanya dan memprioritaskan keselamatan AS dari potensi multi ancaman.

Pertama-tama Donald Trump mendesak USAID untuk mau bekerjasama tentang bagaimana mengubah alokasi bantuan Washington di seluruh dunia agar sejalan dengan Amerika First.

Dalam memonya cukup tegas, Presiden Donald Trump mengancam akan menindak tegas bagi staf USAID yang mengabaikan perintahnya.

Bahkan bukan hanya itu, kebijakan Presiden Donald Trump lakukan. Donald Trump telah membekukan sementara bantuan Amerika Serikat ke luar negeri. Meskipun kebijakan yang di ambilnya berdampak luas terhadap negara lain. Tapi baginya, kepentingan Amerika Serikat merupakan sesuatu yang absolut.

Selain itu, orang nomor satu di Amerika Serikat ini telah mengambil keputusan untuk menarik negaranya dari WHO. Bagi Donald Trump, WHO telah gagal mengatasi kesehatan, seperti mengatasi virus covid19 dan krisis kesehatan internasional.

Donal Trum menuding Organisasi Kesehatan Dunia ini telah merugikan negaranya. Bahkan ia mengancam tidak membayar biaya untuk Organisasi Kesehatan Dunia ini.

Mungkin bagi WHO dan sejumlah negara lain, keputusan presiden AS ini dalam menarik diri dari WHO adalah sebuah keputusan yang kontroversial.

Tapi lagi dan lagi, bagi Donald Trump, apapun ceritanya, apapun tudingan pihak lain, menyelamatkan negara dari potensi multi ancaman, merupakan keputusan yang tepat. Kepentingan dan keselamatan AS adalah harga mati dan itu sesuatu yang absolut.

Belum lagi kebijakan politik luar negeri yang bakal dikeluarkan dan  di sebut-sebut sebagai pendekatan kebijakan yang bersifat isolasionis secara diplomatik, nonintervensionis secara militer, dan proteksionis secara ekonomi daripada AS sejak Perang Dunia II. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline