Lihat ke Halaman Asli

Belajar Kapan Berdiam diri dan Kapan Bertindak

Diperbarui: 2 Mei 2017   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Diam itu emas" itu bunyi pepatah lama yg sering kita dengar diucapkan banyak orang. Namun ada juga pepatah yg mengatakan "Siapa cepat dia dapat".  
Jadi harus DIAM atau BERGERAK?
 ________________________________________________

 "Ada dua orang rekan kerja di kantor yang sedang berseteru satu sama lain sehingga seisi kantor mengetahui tentang perseteruan tersebut sehingga terbagi dua kelompok para pekerja didalamnya. Satu pihak membela si A dan pihak lain membela si B.

Alasan mereka membela salah satu dari rekan kerja mereka bukan karna mereka tahu apa pokok permasalahan yang membuat keduanya berseteru tapi karna A dan B menceritakan kepada mereka masing-masing kejadian perseteruan mereka dari sudut pandang mereka sendiri.. ya mungkin mereka berusaha membela diri didepan teman-teman atau berusahan menjelekkan satu sama lain.

Usut punya usut setelah dimediasi dan dipertemukan oleh bos mereka antara 2 pekerja yg sedang bersiteru tersebut ternyata si B lah yg kedapatan berbuat salah.
 Kemudian apa perasaan kelompok yg membela si B? Ya.. Tentu malu ternyata mereka membela orang salah.

Kisah ini memberikan pelajaran bahwa terlalu cepat bergerak itu salah, terlalu cepat mengeluarkan kata-kata itu salah, terlalu cepat mengambil keputusan itu salah... Ada saat dimana kamu harus DIAM sejenak sampai waktu mengatakan saatnya BERGERAK hingga kamu harus bergerak.

Dalam kisah diatas para teman-teman mereka yg berseteru terlalu cepat mengambil keputusan bahwa yg mereka pikir benar itu sudah pasti benar sehingga apa yg mereka dapat? Rasa malu..

Dalam hidup inipun juga demikian, saya tidak mengatakan bahwa kita harus selalu DIAM atau pasif dalam hidup ini sebab BERGERAK LEBIH CEPATPUN ITU BAGUS... JIKA DILAKUKAN DISAAT YG TEPAT.

BELAJAR KAPAN HARUS DIAM DAN KAPAN HARUS BERGERAK !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline