Lihat ke Halaman Asli

Media Dijadikan Sarana Partai Politik Pada Pemilihan 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MenjelangPemilu Presiden 2014, keadaan politik semakin memanas. Masing-masing partai politik sibuk denganpencitra positif untuk menarik simpati publik. Tidak hanya itu, perang antar-media akan menghiasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Media masa sangatlah berperan bagi perjalanan partai politik baik di Indonesia dan Negara-negara lain yang dapat secara update menginformasikan berita sekilas dan seputar dunia perpolitikan, sering kita dengar dan jumpai contoh berita media massa dalam dunia politik seperti, anggota partai tersandung kasus korupsi, pejabat hidung belang, sampai-sampai pejabat menjual saham milik Negara, sehingga partai lainnya dapat menjatuhkan partai-partai yang telah terjerat hukum dan menjadikannya sebagai bahan penarik perhatian rakyat. Nah, ini yang menjadi permasalahannya, media massa belum tentu memberikan informasi secara actual mesikipun update, media massa yang menginformasikan berita yang belum tahu kebenarannya(gossip) dapat memberipandangan buruk bagi banyak pendengar maupun pembaca, makanya kerap terjadi peristiwa yang salah yang dibenarkan dan yang benar yang disalahkan.

Seperti yang telah kita ketahui, ketua umum partai politik atau elit parpol mejadi bos media. Tercatat, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) Hary Tanoesoedibjo merupakan CEO PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). PT MNC menguasai sejumlah stasiun televisi di Tanah Air seperti, RCTI, MNC TV, Global TV, Sindo TV dan televisi kabel Indovision, Sindo Radio, serta berapa media cetak dan online. Kemudian tercatat Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh, yang merupakan bos Media Grup yang menaungi Metro TV , Harian Media Indonesia, Lampung Post, Borneo News. Sementara itu, Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie merupakan bos TV One, ANTV dan media online viva news.

Menurut pandangan saya media massa dan partai politik di dunia moderenisasi seperti saat ini saling membutuhkan. Partai mempergunakan media massa sebagai alat penarik perhatian rakyat dan media massa menggunakan partai politik sebagai alat agar di minati konsumen yang saling memiliki sisi negative dan positifnya.

Top of Form




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline