Lihat ke Halaman Asli

Tour Kota Tangerang

Diperbarui: 15 November 2023   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada sore hari, ada seorang teman saya yang ingin pergi ke Benteng Heritage. Orang itu bernama Edbert, dia berkata "pergi ke Benteng Heritage yok sama yang lain". Saya tertarik untuk pergi ke sana dan saya beserta Edbert juga mengajak teman-teman yang lainnya. Teman-teman yang ikut terdiri dari Richie, Peter, Edward, Alyos, Edbert dan saya. 

Sebelum memulai perjalanan kami Edward berkata "Jajan dulu lah buat asupan tenaga". Sesudah jajan kami langsung memulai perjalanan  menuju Benteng Heritage, kami berjalan dari sekolah sampai ke Pasar Lama tetapi kami tidak tahu dimana letak Benteng Heritage sehingga membuat kami tersesat. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk bertanya tempat tersebut. Untunglah ada Bapak-bapak yang memberi tahu kami jalan menuju Benteng Heritage. 

Sesampainya kami di Benteng Heritage, sayangnya temlat itu tutup dikarenakan mereka libur. Setelah msngetahui tempat itu kami memutuskan untuk berpisah, Peter pulang menaiki grab, Richie dan Alyos pulang menaiki angkot sedangkan Edward, Edbert dan saya kembali ke sekolah.

Keesokan harinya, setelah pulang sekolah Edward, Edbert, Alyos, Richie dan sata memutuskan untuk pergi ke Pasar lama. Sesaat kami baru memulai perjalanan Edward langsung ingin pulang karena dia lelah. Kami menunggunya sampai dia dijemput menggunakan grab. Setelah Edward dijemput lanjutlah kami menyusuri jalan di Kali Cisadane. 

Kami menemuka  tempat bernama Dermaga Apung , disana kami beristirahat sejenak. Dirasa perjalanan belum cukup jauh , kami memutuskan pergi ke Tanggerang City Mall. Kami menyusuri jalan melewati Pasar Lama dan Kampung Bekelir, kami juga beristirahat di Taman Gajah sayangnya Alyos memutuskan untuk pulang. 

Akhirnya kami sampai di Tanggerang City Mall, kami pun berkeliling di area mall dan bersantai di bioskop karena tempat itu dingin. Edbert mengajak saya dan Richie untuk menonton bioskop, saya setuju begitu pula dengan Richie untuk menonton bioskop bersama. Setelah menunggu cukup lama akhirnya kami pun memasuki teater bioskop, ini pertama kalinya saya menonton bioskop bersama teman-teman saya. Pukul 05.00 sore, setelah kami selesai menonton bioskop kami berpisah Richie pulang menaiki angkot sedangkan saya mengikuti Edbert ke rumah neneknya. Sesampainya di sana saya dijemput oleh ayah saya.

Bosan tour ke Pasar Lama, saya mencoba mencari tempat disekotar sekolah untuk saya dan teman-teman saya datangi. Saya menemukan tempat bernama Jembatan Kaca, saya pun mengajak teman-teman saya pergi ke jembatan tersebut. Teman-teman saya yang bersedia ikut adalah Edbert, Alyos dan Richie. Perjalanan kami ke tempat ini terbilang cukup dekat sehingga kami cepat sampai ke jembatan kaca ini. Saat itu cuaca sedang di Kota Tanggerang sedang panas sehingga kami bersantai dalam waktu yang lama. 

Bosan bersantai kami mencoba melihat-lihat orang yang sedang berjualan di situ. Karena saya merasa haus saya pun membeli es teh solo dan teman-teman saya juga membeli minuman yang sama dengan saya dikarenakan minuman itu sangat murah. 

Setelah jajan kami lanjut bersantai di Jembatan Kaca. Banyak orang-orang berfoto di Jembatan Kaca ini, tetapi kali di bawah jembatan ini sangat kotor dan banyak sampah berserakan. Kami bisa melihat orang banyak dari jembatan ini, kami bersantai dengan bermain game dan bercerita sampai sore. Setelah bersantai untuk waktu yang lama kami pun balik ke sekolah dan berpisah di sana. Saya menunggu dijemput karena orang tua saya agak telat akhirnya saya pun dijemput.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline