Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Kolese Kanisius dalam Mendidik Siswa

Diperbarui: 16 September 2024   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foursquare.com

Kolese Kanisius telah menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia, dengan perjalanan panjang yang penuh prestasi sejak didirikan pada tahun 1927. Sebagai institusi yang berlandaskan nilai-nilai Katolik dan dipimpin oleh para Jesuit, sekolah ini memiliki visi yang lebih dari sekadar memberikan pendidikan akademik. Kanisius membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas, peduli, dan berjiwa pemimpin. Melalui berbagai perubahan zaman, Kolese Kanisius tetap teguh pada misinya untuk menciptakan generasi pemimpin bangsa.

Dahulu, Kolese Kanisius identik dengan pendidikan keras yang disiplin. Sekolah ini dianggap sebagai tempat para siswa dididik dengan ketat, baik dalam hal akademik maupun etika. Nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan disiplin diajarkan tidak hanya melalui pelajaran, tetapi juga melalui kegiatan seperti ILT, ALT, Jambore, dan lain-lain yang melibatkan fisik dan mental. Para alumni Kolese Kanisius juga sering mengenang pengalaman mereka sebagai sesuatu yang "mengeras" namun membentuk karakter yang kuat. 

Namun, seiring waktu, metode pendidikan di Kolese Kanisius turut berevolusi. Kini, pendekatan yang lebih inklusif dan dinamis diterapkan. Siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka melalui berbagai komunitas dan ekstrakurikuler, baik dalam bidang olahraga, seni, maupun sains. 

Kanisius tidak hanya fokus pada pendidikan di dalam kelas, tetapi juga mendorong para siswanya untuk belajar dari pengalaman nyata, melalui kegiatan sosial seperti live-in dan retret. Ini menunjukkan bahwa Kolese Kanisius beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan atau melupakan prinsip-prinsip dasar yang telah diwariskan sejak Kanisius berdiri.

Melihat ke depan, menurut saya, Kolese Kanisius akan terus menghadapi tantangan baru, terutama dalam era digital dan globalisasi. Di masa depan, tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga esensi nilai-nilai yang telah lama dipegang, sambil terus berinovasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang semakin maju. Pendidikan di masa depan akan menuntut siswa untuk lebih adaptif, kritis, dan kolaboratif. 

Kolese Kanisius memiliki potensi besar untuk menjawab tantangan ini dengan memanfaatkan teknologi untuk memperkaya proses pembelajaran seperti menggunakan smartboard sebagai papan tulis yang sudah diterapkan di Kanisius,tanpa meninggalkan fondasi nilai-nilai moral yang menjadi ciri khasnya.

Dalam perspektif saya sebagai seorang siswa di Kolese Kanisius, proses pengembangan diri di sekolah ini terasa sangat komprehensif. Di satu sisi, sekolah ini memberikan tekanan akademik yang tinggi, namun di sisi lain juga memberikan ruang bagi kami untuk mengembangkan soft skills kami seperti competence, consciense, compassion, commitment, dan leadership (4C1L) . 

Berbagai kegiatan luar ruang dan ekstrakurikuler membentuk karakter kami untuk menjadi pemimpin yang tangguh, namun tetap peduli terhadap sesama. Dengan dasar yang kuat ini, saya yakin bahwa Kolese Kanisius akan terus menjadi salah satu lembaga pendidikan terbaik di Indonesia, yang akan menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan yang berintegritas.

Oleh karena itulah menurut saya, Kolese Kanisius adalah contoh nyata bagaimana institusi pendidikan dapat beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan esensinya, terutama di Indonesia ini yang seringkali bisa kita rasakan pergantian peraturan atau kurikulum. 

Dengan komitmen pada pembentukan karakter siswa, Kolese Kanisius juga telah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang angka dan prestasi akademik, tetapi juga tentang membentuk manusia seutuhnya. Masa depan mungkin penuh dengan tantangan, tetapi dengan fondasi yang kuat, Kolese Kanisius pastinya siap untuk terus mencetak generasi yang siap menghadapi masa depan dengan integritas dan keberanian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline