Lihat ke Halaman Asli

Keluh Kesah Menjadi Kesuksesan

Diperbarui: 31 Januari 2024   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semuanya berawal dari proyek p5 kita yang sangat rumit karena membuat pertunjukan. dimana pulau yang kami tampilkan yaitu Kalimantan (Borneo). 

Dalam perjalanan kami menyiapkan mulai dari naskah, properti, drama, dan kostum, Selalu ada perpecahan atau kesulitan ketika latihan, mulai dari yang tidak setuju, mengejek, dan juga tidak ikut serta dalam latihan. Dalam proses latihan kami dibagi menjadi beberapa peran, ada yang menjadi Rakyat, Penari, Sutradara, Perlengkapan, Prajurit dan lain lain. 

Masalah pun mulai muncul ketika kami mulai latihan menari, saat latihan menari ada yang sungguh sungguh ingin latihan dan ada juga yang bermalas malasan, dari situlah munculnya beberapa pihak yang tidak setuju, maka terjadilah perkelahian. 

Akhirnya dikemudian hari, yang tadinya bermalas malasan mulai tumbuh rasa niat akan latihan. Kondisi kelas semakin hari semakin membaik, munculah kekompakan dan latihan menari bersama pun menjadi lebih mudah, namun masih saja ada beberapa orang yang tidak mau ikut serta. 

Sedikit demi sedikit, tim perlengkapan mulai mencicil untuk membeli properti yang akan digunakan untuk pentas. Latihan pun menjadi lebih maksimal karena adanya properti, tapi tetap saja ada orang yang susah untuk diajak kerja sama, keadaan kelas pun menjadi menegangkan, ada yang saling mengejek dan ada juga yang saling marah.

       "Kalian bisa ngga sih sekali aja bisa diatur?!” kata Bagong.

       “Emang kenapa sih? dari tadi juga ngga serius latihannya!” jawab Kedok.

Dari situlah mulai ada beberapa kelompok yang saling membahas teman yang lain tentang keburukannya ketika latihan. Perjalanan pun berlanjut, semua murid mulai afal tariannya, naskah dramanya pun sudah hampir selesai.

Setelah naskah sudah selesai dibuat, kini latihan pun dimulai dari awal drama sampai akhir menari. Tim Perlengkapan mulai mencicil membuat properti lainnya seperti batu yang terbuat dari kardus, pohon yang terbuat dari ranting dan kayu, dan juga tombak serta lain lainnya. Kostum untuk menari juga sudah didapatkan. Namun beberapa orang mengatakan aturan yang berbeda beda, sehingga beberapa pihak menjadi bingung apa tugas yang harus mereka lakukan, 

      “Kamu bakal ngurus bagian batu dan karpet aja” kata Bagong. 

      “Tugas mu mudah kok, cuman tinggal bawa kursi, terus dilanjut menari” jawab Faiz.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline