Lihat ke Halaman Asli

Nathania Jonathan

Mahasiswi Prodi Sarjana Bioteknologi Universitas Katolik Atmajaya

Menyelisik Isolat Probiotik Daun Teh Fermentasi sebagai Obat Radang Usus

Diperbarui: 19 November 2022   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 Efek probiotik dan sinbiotik dalam mengurangi kerusakan usus besar yang diberikan DSS dilihat dengan mikroskop cahaya (Kangwan et al. 2020).

Oleh: Gregorius Ferdinand, Nathania Jonathan, dan Phillip Dave Johan

Mengenal apa itu kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif adalah sebuah peradangan yang terjadi di usus manusia terutama pada bagian usus besar yang disebabkan oleh adanya pendarahan pada dinding usus akibat beberapa hal seperti penipisan pada dinding usus, rusaknya mikrobiota pada usus, kekurangan dalam menghasilkan mukosa pada usus, dan terjadinya autoimun di tubuh (Lynch & Hsu 2021). Gejala dari penyakit ini adalah diare yang disertai dengan tinja bernanah dan berdarah. Gejala lain meliputi sakit pada bagian perut, penurunan berat badan, dan demam (Lynch & Hsu 2021). 

Penyakit radang usus ini sudah banyak terjadi di dunia. Pada tahun 2020 di wilayah Asia  tercatat sebanyak 5,3 hingga 63,6 kasus per 100.000 orang. Selain itu tercatat juga angka kematian akibat penyakit ini semakin meningkat pada pertengahan abad ke-20 (Desyi & Wahono 2020). 

Akibat dari peningkatan kasus radang usus ini mulai timbul keresahan diantara masyarakat akibat biaya ekonomi untuk pengobatan dan penanganan penyakit ini. hal ini disebabkan karena obat-obat komersial yang tersedia saat ini seperti imunosupresan, antibiotik, dan anti-inflamasi masih kurang efektif untuk mengobati penyakit ini dan memiliki beberapa efek samping, seperti meningkatkan resiko terkena radang pankreas dan radang ginjal (Ransford & Langman 2002).  Oleh karena itu, muncul penelitian untuk mendapatkan pengobatan alternatif untuk menangani penyakit radang usus ini namun tidak memberikan efek samping berlebih. Salah satu alternatif yang dapat kita manfaatkan adalah menggunakan probiotik untuk mencegah radang usus.

Lebih dekat dengan probiotik dan pengobatan alternatif yang dapat digunakan 

Probiotik adalah makhluk hidup tidak kasat mata yang dapat berperan untuk meningkatkan kesehatan dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia jika diberikan pada jumlah tertentu. Penggunaan probiotik dapat memberikan efek pada peradangan usus dengan meringankan peradangan yang terjadi, mencegah reaksi peradangan usus oleh tubuh, dan memperkuat dinding usus. Salah satu sumber dari probiotik yang digunakan adalah miang atau fermentasi teh assam (Camellia sinensis var.assamica). Miang ini berasal dari Thailand bagian utara dan biasa dikonsumsi sebagai makanan ringan oleh masyarakat disana (Kangwan et al. 2020). 

Teh hasil fermentasi tersebut dapat diperoleh berkat campuran dari bakteri asam laktat dengan ragi yang dapat mengolah daun teh assam menjadi senyawa bioaktif yang memiliki sifat antioksidan dan antimikroba. Selain itu dari 133 hasil isolasi teh Miang di Thailand utara didapatkan 5 jenis probiotik yang memiliki potensi tinggi, yakni L. plantarum A9-2, L. pentosus A14-6, L. pentosus A26-8, L. pentosus CMY46, dan Pediococcus pentosaceus CMY46. Namun saat dilakukan uji yang lebih lanjut pada dari kelima probiotik ini, ditemukan bahwa probiotik L. pentosus terbukti lebih efektif dalam memproduksi metabolit sehingga mengurangi kolon yang diinduksi dextran sulfate sodium atau DSS. Selain itu, L. pentosus memiliki manfaat yang lain seperti membantu pertumbuhan bakteri lain yang baik bagi tubuh yakni Akkermansia dimana jumlah dari bakteri ini akan meningkat signifikan sehingga jumlah produk metabolit yang bakteri ini dapat hasilkan seperti indol piruvat dan kadar asam pantotenat pada usus bertambah berkesinambungan. kedua hasil metabolisme bakteri ini berperan sebagai pereda pembengkakan yang terjadi di usus (Kangwan et al. 2020). 

Probiotik sebagai alternatif dalam mencegah peradangan usus

Kelima jenis probiotik yang sebelumnya disinggung dapat memberikan manfaat kesehatan untuk radang usus, namun, hal ini bukan kebetulan semata karena kelima probiotik tersebut memang memiliki kemampuan untuk bertahan di saluran pencernaan dalam usus. Pada pengujian efek probiotik ditemukan bahwa probiotik yang mampu bertahan hidup dan berkembang dalam usus dapat meringankan gejala radang usus dan bertindak sebagai pencegah dengan memperkaya mikrobiota usus, memperkuat pelindung usus, dan meredakan peradangan yang terjadi pada usus (Kangwan et al. 2020). 

Untuk menguji kemampuan probiotik ini dalam mengobati peradangan pada usus dilakukan pengujian pada tikus yang dipaparkan dengan DSS yang merupakan salah satu uji yang sering digunakan karena mudah dilakukan dan memiliki efek yang sama dengan radang usus yang terjadi pada manusia (Chassaing et.al. 2014). DSS sendiri merupakan polimer sintetik dari polisakarida sulfat yang dapat menimbulkan gejala yang serupa dengan kolitis ulseratif. Oleh karena itu, DSS digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut untuk mempelajari lebih dalam mengenai radang usus. Konsumsi DSS yang berlebihan dapat menjadi salah satu penyebab radang usus, selain itu DSS mampu menyebabkan diare disertai darah, pemendekan panjang usus besar, penurunan berat badan dan ulserasi (Teplow 2018; Okayasu et al. 1990). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline