Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada percobaan uji kelarutan iodin
2. Untuk mengetahui berapa tetes kalium iodida untuk uji reaktivitas ion iodida pada pembentukan senyawa kompleks
Tinjauan Teoritis
Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan padatemperatur kamar hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin mempunyai karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam golongannya hingga kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat kepolarandapat di identifikasi. Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap padasuhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat.
Iod membentuk senyawadengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudianmenggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larutdalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudianmembentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.Keelektronegatifan halogen (terkecuali iodin) yang lebih besar dari keelektronegatifan atom karbon berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan karbon-halogen akan tertarik ke ujung halogen, sehingga membuat halogen sedikit bermuatan negatif (-) dan atom karbon sedikit bermuatan positif (+) - kecualiuntuk ikatan karbon-halogen.
Alat Dan Bahan
A. Alat
Rak tabung reaksi - 1 buah
Tabung reaksi - 10 buah
Gelas ukur 10 mL- 2 buah
Spatula - 1 buah
Pipet tetes - 16 buah
b. Bahan
Kristal Iodin (I2) - 5 butir
Kalium Iodida (KI) 1 M - 21,5 mL
Etanol (CH3CH2OH) - 3 mL
Akuades (H2O) - 6 mL
Kloroform (CHCl3) - 6 mL
Larutan Iodin dalam Kalium Iodida (KI3) - 3 mL
Besi (III) nitrat (Fe(NO3)3) 0,1 M -2 mL
Tembaga(II)nitrat (Pb(NO3)2) 0,1 M - 2 mL
Larutan amilum(C6H10O5) - 1,4 mL
Diklorometana (CH2Cl2) - 6 ml
PROSEDUR KERJA
1. Uji Kelarutan Kristal KI
Kristal 12
Disiapkan 5 buah tabung reaksi, lalau masukkan setiap tabung 1 buah kristal 12
Ditambahkan masing-masing 3 mL H2O ke tabung reaksi 1, KI ke tabung reaksi 2, Etanol ke tabung reaksi 3, CHCl3 ke tabung reaksi 4, CH2Cl2 ke tabung reaksi 5
Dikocok setiap tabung reaksi dengan kuat dan diamati
Disiapkan kembali 3 tabung reaksi kosong lalu dimasukkan ke dalam setiap tabung reaksi 1 mL larutan KI3
Ditambahkan masing-masing 3 mL
- CH2Cl2 ke tabung reaksi 1 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat CHCl3 ke tabung reaksi 2 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat
- H2O ke tabung reaksi 3 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat
Hasil:
Tabung 1
I2 hanya akan larut dalam air, tetapi tidak mengalami perubahan warna
Tabung 2
I2 akan larut dalam KI 1 M, tetapi tidak mengalami perubahan warna.
Tabung 3
12 tidak larut dalam etanol, telah berubah warna menjadi ungu
Tabung 4
I2 tidak larut dalam CHCI3, tetapi berubah warna menjadi ungu kehitam
Tabung 5
I2 tidak larut dalam CH2CI2, tetapi akan berubah warna menjadi ungu kehitaman.
Lalu,
Tabung 1
Larutan KI3 (12 dalam KI) +CH2CI2 + amilum indikasi bahwa reaksi antara KI3 dan CHCI2 terjadi warna hasilnya biru
Tabung 2
Adanya reaksi 12 dalam larutan KI3 dan CHCI3. Perubahan warna menjadi biru saat amilum ditambah.
- Tabung 3
Adanya reaksi 13 dalam larutan KI3 dan H2O. Perubahan warna menjadi biru saat amilum ditambahkan.
2. Uji Reaktivitas Ion Ioda Pada Pembentukan Senyawa Kompleks
Kalium Iodida
Disiapkan 2 buah tabung reaksi
Dimasukkan 2 mL larutan Fe(NO3)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi 1
Dimasukkan 2 mL larutan Ce(NO3)2 0,1 M
Dimasukkan 2 mL larutan Fe(NO3)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi 1
Dimasukkan 2 mL larutan Ce(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi 2
Ditambahkan tetes demi tetes larutan KI 1M ke dalam tabung reaksi 1 hingga membentuk endapan, lalu catat berapa mL larutan KI yang diperlukan
Diulangi langkah kerja ke-4 terhadap larutan Cu(NO3)2 pada tabung reaksi 2
Hasil:
Tabung 1
Ketika larutan KI ditambahkan ke larutan Fe (NO3)3 terjadi pengendapan antara Fe (III) dan I. Warnanya endapan adalah cokelat kemerahan merah bata
Tabung 2
Ketika larutan KI ditambahkan kelarutan Cu (NO3)2 terjadi reaksi pengendapan antara Cu (II) dan I. Warna endapan adalah kuning atau kuning hijau. Jumlah tetes atau ml larutan KI yang diperlukan untuk melarutkan endapan akan berbeda untuk setiap tabung reaksi karena kecenderungan pembekuan senyawa kompleks dan endapan.