Kalor pembakaran suatu zat yaitu jumlah kalor yang dihasilkan jika suatu molekul zat tersebut direaksikan dengan oksigen dalam suhu yang tinggi secara sempurna. Kalor pembakaran zat organik dinyatakan sebagai banyaknya kalor yang dihasilkan untuk mengoksidasi zat organik menjadi gas CO2 dan H2O untuk senyawa yang mengandung C, H dan O sedangkan untuk zat organik yang mengandung N maka akan menghasilkan gas N2.
Salah satu contoh senyawa organik yang dapat dioksidasi dan menghasilkan kalor adalah senyawa golongan alkohol. Alkohol normal dengan rantai alkil pendek sangat efektif sebagai bahan bakar alternatif. Reaksi oksidasi alkohol dengan oksigen menjadi udara dan gas CO2 akan menghasilkan tenaga.
Besarnya kalor yang dihasilkan menjadi udara dan gas CO2 akan menghasilkan tenaga. Besarnya kalor yang dihasilkan pada pembakaran alkohol menjadi unsur-unsurnya dan kemudian dari unsur-unsur tersebut dengan oksigen terbentuk H2O dan CO2 dapat ditentukan.
Deret normal alkohol adalah deret dari bentuk alkohol yang tidak mempunyai rantai samping sama sekali, jadi semua alkohol ini merupakan alkohol primer yang tidak memiliki rantai samping, misalnya metanol, etanol, propanol, butanol, pentanol, dan seterusnya.
Kalor reaksi pembakaran dapat ditentukan.
Jika kalor pembakaran negatif (delta H negatif) berarti untuk membentuk zat tersebut akan mengeluarkan energi atau panas sehingga pada pembakaran alkohol akan menghasilkan banyak energi. Makin panjang rantai CH2 semakin besar kalor pembakarannya, dengan satu peningkatan tenaga yang seimbang.
Besarnya entalphi pembakaran deret normal alkohol dapat ditentukan dengan menggunakan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dihasilkan sama dengan jumlah kalor yang diserap.
Kalor pembakaran suatu zat yaitu jumlah kalor yang dihasilkan apabila suatu molekul zat tersebut direaksikan dengan oksigen dalam suhu yang tinggi suatu molekul zat tersebut secara sempurna. Kalor pembakaran zat organic dinyatakan sebagai banyaknya kalor yang dihasilkan untuk mengoksidasi zat organic menjadi gas CO2 dan H2O untuk senyawa yang mengandung C, H dan O sedangkan untuk zat organic yang mengandung N maka akan menghasilkan gas N2.
Kalor pembakaran suatu zat adalah kalor yang dibebaskan apabila suatu zat dibakar sempurna dengan menggunakan oksigen. Dalam hal pembakaran alkohol dibakar sempurna dengan menggunakan oksigen. Dalam hal pembakaran alkohol dengan oksigen maka akan terjadi pemecahan alkohol membentuk CO2 dan air yang disertai dengan pembebasan kalor.
Salah satu contoh senyawa organik yang dapat dioksidasi dan menghasilkan kalor adalah senyawa golongan alkohol. Normal alkohol dengan menghasilkan kalor adalah senyawa golongan alkohol. Normal alkohol denganrantai alkil pendek sangat efektif sebagai bahan bakar alternative. Reaksi oksidasirantai alkil pendek sangat efektif sebagai bahan bakar alternative. Reaksi oksidasi alkohol dengan oksigen menjadi air dan gas CO alkohol dengan oksigen menjadi air dan gas CO2 akan menghasilkan tenaga.
Kalor reaksi pembakaran dapat ditentukan. Jika kalor pembakaran negative(delta H negative) berarti untuk membentuk zat tersebut akan dikeluarkan tenaga(delta H negative) berarti untuk membentuk zat tersebut akan dikeluarkan tenaga atau panas sehingga pada pembakaran alkohol akan menghasilkan banyak tenaga. Makin panjang rantai CH2 semakin besar kalor pembakarannya dengan satu kenaikan tenaga yang seimbang.
Besarnya entalphi pembakaran deret normal alkohol dapat ditentukan dengan menggunakan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dihasilkan sama dengan jumlah kalor yang diserap. Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakardan menguap, dapat bercampur dalam air dengan segala perbandingan. Secara garis besar penggunaan etanol adalah : Sebagai pelarut untuk zat organik maupunan organik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid, antiseptikan organik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid, antiseptiktopical dan sebagai bahan baku pembuatan eter dan etil ester.