Lihat ke Halaman Asli

Nathan Allan

Siswa Kolese Kanisius

Artificial Intelligence: Berbahaya atau Tidak?

Diperbarui: 27 April 2024   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: emarsys.com

Artificial Intelligence atau AI sering kita dengar dan kita jumpai pada zaman sekarang. Aplikasi AI seperti ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI dan Copilot yang dikembangkan oleh Microsoft bisa digunakan untuk hal-hal positif, seperti membuat rangkuman video, memberikan resep untuk makanan, dan banyak hal praktis lainnya. Namun di sisi lain, banyak orang berpikiran bahwa AI dapat membawa dampak yang buruk bagi manusia. Bahkan ada yang mengatakan AI bisa mengambil alih dunia dan berujung pada punahnya kemanusiaan. 

Apa itu Artificial Intelligence?

Artificial Intelligence adalah bentuk dari perkembangan komputer yang memungkinkan komputer untuk bertindak dan merespons sesuatu seperti manusia. Komputer dapat disuplai informasi dalam jumlah besar dan dilatih untuk mengidentifikasi pola-pola dari informasi tersebut, untuk membuat prediksi, memecahkan masalah, bahkan belajar dari kesalahan mereka sendiri. Selain menggunakan data, AI juga menggunakan algoritma agar bisa menyelesaikan tugas yang diperintahkan kepadanya. Akses dan penggunaannya yang mudah memunculkan suatu masalah besar, yaitu penyalahgunaan AI.

Penyebab Penyalahgunaan AI 

Masalah terbesar dari AI adalah jika ada orang yang menggunakannya dengan tidak etis atau berniat jahat. Bayangkan saja ada orang yang menggunakan bantuan AI untuk membuat bom. Dalam kasus lainnya, AI dapat digunakan untuk mengedit wajah dan suara seseorang, sehingga bisa digunakan untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks. Penyebab utama AI bisa menjadi berbahaya seperti ini adalah kurangnya pengawasan dan regulasi dalam pengembangan dan penggunaannya. Tanpa adanya filter dan regulasi yang jelas, risiko penyalahgunaan AI dapat meningkat. 

Akibat Penyalahgunaan AI

Penyalahgunaan AI tentunya membawa dampak negatif bagi manusia. Ambil contoh AI yang digunakan untuk menyebarkan hoaks. Informasi palsu yang manipulatif dapat mempengaruhi banyak orang dengan cepat. Hal ini dapat mengubah persepsi dan pandangan masyarakat akan sesuatu. Dalam skala yang lebih luas, AI dapat memperkuat diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu. Hoaks dari AI dapat digunakan untuk menyerang ras atau suku tertentu dengan menggunakan data yang termanipulasi. Tentunya ini perlu diwaspadai, karena berisiko untuk menyebabkan perpecahan dalam masyarakat. 

Solusi

Walaupun penyalahgunaan AI membawa dampak yang negatif, hal ini bisa dicegah dengan regulasi yang ketat mengenai AI. Pemerintah perlu mengimplementasikan regulasi yang ketat untuk mengawasi pengembangan, penggunaan, dan penerapan teknologi AI. Jangan sampai AI yang bisa digunakan untuk hal yang baik, malah digunakan untuk hal-hal buruk atau bahkan untuk tindakan kriminal. Selain itu, pengembang teknologi AI harus mendesain sistem AI yang aman dan transparan. Para pengembang juga harus membatasi informasi yang dikeluarkan oleh AI. Misalnya memblokir dan memfilter hal-hal yang berhubungan dengan tindakan kriminal atau berpotensi menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). 

Di sisi lain, kita sebagai konsumen atau pengguna AI perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan AI. AI adalah program yang dapat memudahkan kita dalam memperoleh data dan informasi. Namun, informasi tersebut bisa saja masih kurang akurat. Kita sebagai pemuda Indonesia memiliki kewajiban untuk memilah informasi mana yang benar dan salah. Kita masih perlu melakukan literasi lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang benar. Jangan sampai kita termakan hoaks yang dibuat menggunakan AI oleh orang yang memiliki intensi yang jahat. Dengan melakukan ini, kita menggunakan competence atau akal untuk membedakan data yang asli dan data yang termanipulasi. Ini adalah langkah yang baik menuju men and women for others. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline