Lihat ke Halaman Asli

Rumah Tangga di Kabupaten Bulukumba

Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tesis:
Pemukiman warga merupakan salah satu indikator bagaimana tingkat kesejahteraan para penghuninya. Setiap rumah yang teraliri listrik juga menjadi sebuah bukti sebuah daerah sudah cukup berkembang atau tidak. Data yang disajikan mencakup penggunaan listrik, tempat tinggal milik sendiri, sumber air minum bersih, dan fasilitas BAB, yang semuanya merupakan indikator kunci dalam menilai kualitas hidup masyarakat.

Argumentasi:
Data pada 2018 dimana 97,87% rumah di Bulukumba sudah menggunakan listrik, Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh penduduk memiliki akses ke listrik, yang merupakan kebutuhan dasar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sekitar 94,24% masyarakat di Kabupaten Bulukumba juga sudah memiliki rumah masing-masing, Tingginya angka kepemilikan ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya. Air minum bersih sebanyak 78,58%, akses terhadap air bersih sangat penting untuk kesehatan masyarakat. Hal ini pastinya menunjukan kesejahteraan serta wilayah kabupaten Bulukumba yang memiliki perkembangan cukup merata. Fasilitas BAB di perumahan warga Bulukumba juga terhitung baik dengan 89,49% memilliki fasilitas BAB milik sendiri, 97,15% menggunakan kloset leher angsa.

Penegasan Ulang:
Data dalam infografis ini memberikan wawasan tentang perkembangan Kabupaten Bulukumba dalam menyediakan infrastruktur dasar bagi warganya. Meskipun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, secara keseluruhan, data ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Bulukumba. Fasilitas kloset dan tangki septic juga harus ada disetiap rumah guna menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit bakteri yang disebabkan oleh kotoran manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline