Pertandingan semifinal Liga Champions antara Bayern Munchen dan Real Madrid leg pertama memikat para penggemar sepak bola dengan pertunjukan taktikal yang luar biasa. Pertandingan ini sendiri digelar di kandang dari Bayern Munchen yaitu Allianz Arena pada Rabu (1/5/2024) dini hari.
Dalam pertandingan yang berkesudahan imbang 2-2 antara Bayern Munchen dan Real Madrid, kedua tim menunjukkan kualitas dan kekuatan mereka secara luar biasa. Skor yang tetap seimbang menunjukkan betapa ketatnya persaingan antara dua klub besar ini. Dibalik hasil tersebut, terdapat berbagai aspek taktikal yang perlu diperhatikan.Â
Dari strategi formasi hingga peran individu pemain, setiap detail menjadi kunci dalam menilai jalannya pertandingan dan menggali peluang bagi kedua tim untuk unggul. Di balik pertandingan yang seru ini terdapat taktik-taktik dari kedua pelatih yang menarik untuk dianalisis lebih dalam.
1. Formasi dan Komposisi Tim
Bayern Munchen turun dengan formasi 4-2-3-1, dengan Eric Dier dan Kim Minjae sebagai jantung pertahanan, didukung oleh Kimmich dan Mazraoui di posisi full-back. Di lini tengah, Laimer dan Goretzka bermain sebagai gelandang jangkar, sementara Harry Kane menjadi ujung tombak didukung oleh Musiala, Leroy Sane, dan Thomas Mller.Â
Di sisi lain, Real Madrid juga menggunakan formasi 4-4-2, dengan Bellingham didorong lebih maju bersama Vinicius sebagai double false nine. Rodrygo menempati posisi di sayap kiri, sedangkan Nacho dan Vasquez masih menjadi andalan untuk lini pertahanan Real Madrid.
2. Strategi Serangan Bayern Munchen
Bayern Munchen menggunakan strategi serangan melalui sayap dengan overload di kedua sisi lapangan. Bayern Munchen, dengan full-back yang naik ke koridor sayap dan gelandang yang menyokong, mencoba untuk menciptakan situasi numerik di sisi lapangan. Sane dan Mazraoui bertanggung jawab untuk menciptakan peluang dari sisi kiri, sementara Mller, Musiala, dan Kimmich melakukan hal serupa di sisi kanan.Â
Mereka juga melakukan switch play atau sirkulasi bola cepat untuk membingungkan pertahanan Madrid. Â Leroy Sane dan Thomas Mller, telah mengimplementasikan strategi cut inside dengan sangat efektif. Mereka memanfaatkan kaki dominan mereka untuk masuk ke dalam dari sisi sayap, menciptakan ruang untuk tembakan atau umpan ke dalam kotak penalti. Hal ini memberikan variasi dalam serangan Bayern dan membuat pertahanan lawan harus waspada terhadap ancaman dari berbagai arah.
3. Strategi Serangan Real Madrid