Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Etika dalam Jurnalisme Online

Diperbarui: 26 Mei 2017   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kegiatan jurnalistik merupakan kegiatan penyampaian berita kepada masyarakat. Dalam menyampaikan berita, seorang wartawan wajib menyampaikan berita yang sesuai fakta dan tidak mengada-mengada. Maka dari itu dalam penulisan berita dibutuhkan verifikasi agar berita tersebut tidak merugikan satu pihak. Kebutuhan masyarakat saat akan berita yang selalu update dan cepat, membuat beberapa media menciptakan portal media online. Dengan adanya portal media online, masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan berita karena dapat diakses dalam gadget masing-masing.

Seperti yang sudah dibahas diatas, seorang wartawan dalam menyampaikan berita harus sesuai fakta. Berita yang akan disampaikan kepada masyarakat harus diverifikasi terlebih dahulu agar masyarakat tidak menerima informasi yang salah. Hal ini berhubungan dengan etika dalam jurnalistik. Di era yang serba cepat ini, terkadang seorang wartawan tidak memperhatikan beritanya tetapi lebih mementingkan kecepatan. Hal ini yang membuat kegiatan jurnalistik bertolak belakang dengan penerapan etika dalam kegiatan jurnalistik.

Mindy Mc Adams menyebutkan beberapa nilai yang harus dimiliki seorang wartawan online, yaitu sebagai berikut:

  • No Plagiarism

Plagiarisme saat inimenjadi salah satu masalah dalam kegiatan jurnalisme onnline. Pekerjaan yang serba cepat membuat plagiat menjadi salah satu cara untuk menyampaikan berita. Tentu saja hal ini menyalahi etika dalam jurnalistik.

  • Disclose (terbuka)

Seorang wartawan harus bersikap terbuka. Jika ada kepentingan politik atau ekonomi yang mengganggu independensi wartawan juga harus dikatakan. Sebagai contoh sorang wartawan tv One yang memberitakan tentang lumpur Lapindo. Disini wartawan harus mengatakan hubungan antara tv One dan lumpur Lapindo.

  • No gift or money for coverage

Seorang wartawan tidak boleh menerima apapun dari narasumber. Jika narasumber memberikan maka kembalikanlah. Jika narasumber tersebut tidak mau menerima, maka sumbangkan hadiah tersebut.

  • Check it out, then tell the truth

Dalam menyampaikan berita, seorang wartawan harus memeriksa berita tersebut terlebih dahulu. Pengecekan tersebut wajib dilakukan agar tidak menimbulkan salah informasi oleh masyarakat. Jika berita dirasa sudah baik, maka berita tersebut sudah dapat di sampaikan.

  • Be honest

Seorang wartawa harus bersikap jujur. Kejujuran seorang wartawan dalam menyampaikan informasi akan membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang benar.

  • Corrections and unedited material

Koreksi dalam suatu berita dapat dilakukan, seperti kesalahan nama atau kesalahan data. Jangan sampai fakta yang salah. Berita yang sudah di koreksi akan ditampilkan dan wartawan harus menuliskan pernyataan jika berita sebelumnya salah

  • Tone and objectivity

Dalam hal ini yang dimaksud adalah sikap wartawan dalam menyampaikan berita. Apakah seorang wartawan bersikap positif, negatif atau netral. Objektivitas yang dimaksud adalah tidak memihak, atau cover both side. Transparansi dibutuhkan dalam hal ini.

  • Personal website and blogs

Beberapa wartawa pasti memiliki blog. Wartawan tersebut tidak dapat menuliskan hal-hal yang diliput secara profesional. Hal ini dikarenakan akan menyebabkan salah persepsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline